Jumat 17 Apr 2020 09:36 WIB

IHSG Menguat Didorong Penguatan Bursa Saham Dunia

Investor masih mengukur tingkat kerusakan akibat pandemi virus corona.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG pada Jumat pagi menguat didorong bursa saham dunia.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG pada Jumat pagi menguat didorong bursa saham dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (17/4). Indeks saham rata-rata menguat di atas dua persen ke posisi 4.591,42 setelah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin. 

Pergerakan IHSG ini mendapat pengaruh dari penguatan mayoritas indeks saham dunia. Berdasarkan RTI, indeks Nikkei 225 memimpin penguatan sebesar 2,81 persen diikuti indeks Hang Seng menguat 2,56 persen, Strait Times naik 1,85 persen, dan Shanghai Composite menguat 0,85 persen.

Baca Juga

Sementara itu, bursa utama Amerika Serikat juga kompak melaju di zona hijau pada perdagangan Kamis (16/4) malam. Indeks Nasdaq memimpin penguatan sebesar 1,66 persen diikuti S&P 500 naik 0,57 persen dan Dow Jones 0,14 persen. Sedangkan FTSE London juga menguat 0,55 persen. 

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG hari ini masih mendapat tekanan dari penyebaran Covid-19. "Investor masih terus mengukur tingkat kerusakan yang disebabkan oleh pandemi virus corona," kata Lanjar, Jumat (17/4).

Selain itu, Lanjar melihat, investor masih mengkhawatirkan dampak akan upaya-upaya mencegah penyebaran wabah. Menurut Lanjar, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan memiliki efek samping yang akan menjadi perhatian pasar. 

Dari luar negeri, data penjualan ritel Amerika Serikat turut mempengaruhi pergerakan pasar. Pasalnya, kinerja pabrik pada Maret lalu mencatatkan penurunan yang cukup dalam dan bersejarah. Kinerja pada April nanti bahkan diperkirakan lebih buruk. 

Meski demikian, menurut Lanjar, IHSG masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini. "Kami perkirakan IHSG mencoba menguat diakhir pekan dengan support resistance 4.466-4.590," tutur Lanjar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement