Kamis 16 Apr 2020 00:25 WIB

Produsen Ventilator Lokal Jajal Peluang Jangka Panjang

Sejumlah produsen ikut masuk dalam proyek peningkatan kapasitas produksi ventilator.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membuka peluang bagi industri dalam negeri untuk menjajal produksi ventilator. Langkah ini diambil menyusul kebutuhan ventilator yang melonjak tajam akibat pandemi Covid-19. Sejumlah produsen pun mengajukan diri untuk ikut masuk dalam proyek peningkatan kapasitas produksi ventilator dalam negeri ini.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, produsen baru ini lebih banyak berasal dari swasta yang beraviliasi dengan perguruan tinggi negeri. Dari Yogyakarta misalnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) menggandeng PT Yogya Presisi Tehnikatama dan PT Swayasa Prakarsa untuk memproduksi ventilator.

"Kemudian ada pengembang dari ITB, partner industri dibina oleh Kementerian BUMN, ada juga pengembang dari ITS dan UI," kata Agus usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (15/4).

Agus juga menambahkan bahwa memang belum banyak pemain lama di industri alat kesehatan yang mau berinvestasi untuk memproduksi ventilator. Produsen baru yang kebanyakan adalah lembaga riset perguruan tinggi ini, ujarnya, mencoba berinvestasi dengan melihat adanya peluang jangka panjang, terutama setelah pandemi Covid-19 berakhir nanti.

 

"Khusus Tim Jogja ini mereka justru berbicara untuk jangka menengah panjang. Mereka tidak hanya bicara untuk menangani Covid-19 sekarang, tapi mereka bicara ke depan, karena mereka akan produksi ventilator jenis yang high grade. Yang lainnya lebih ke medium grade atau yang versi terjangkau," katanya.

Targetnya, produksi ventilator dalam negeri bisa dimulai April ini. Namun untuk produsen dari Yogyakarta, mereka diperkirakan baru bisa memulai produksi pada Juni mendatang lantaran harus mendatangkan bahan baku yang berkualitas tinggi.

"Memang mereka akan produksi high grade, akan lebih lama, sekitar Mei Juni mereka akan mulai produksi," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement