Senin 23 Mar 2020 14:48 WIB

Bio Farma Gandeng Peneliti untuk Temukan Vaksin Corona

Bio Farma menyebut butuh bertahun-tahun kembangkan vaksin Corona

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja memberikan label vaksin di Laboratorium Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja memberikan label vaksin di Laboratorium Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Merebaknya virus Covid-19 atau disebut Corona di Indonesia, membuat PT Bio Farma tak tinggal diam. Sebagai salah satu BUMN yang memproduksi vaksin, untuk kepentingan dalam negeri dan luar negeri, Bio Farma pun berupaya melakukan penelitian terkait Covid-19 ini.

Menurut Head of Corporate Communications Bio Farma, Iwan Setiawan, proses penelitian yang dilakukan perusahaannya terus berjalan bersama dengan lembaga-lembaga penelitian baik nasional maupun international.

Untuk lembaga penelitian nasional, menurut Iwan, Bio Farma di antaranya menggandeng Badan Litbangkes dan Lembaga Eijkman."Saat ini masih tahap penelitian awal dan belum ada yang bisa dipublish," ujar Iwan kepada wartawan, Senin (23/3).

Iwan mengakui, saat ini sumber penyakitnya atau virusnya berlimpah. Tapi, itu semua virus yang masih ganas dan tidak bisa langsung digunakan untuk vaksin. "Nah di antara penelitian yang lama bagaimana menemukan atau membuat bibit virus yang tadinya ganas menjadi "jinak"," katanya.

Iwan menjelaskan, sebelum menjadi vaksin, virus tersebut harus dijinakkan terlebih dahulu. Agar, saat dimasukkan ke dalam tubuh tidak menimbulkan sakit tapi merangsang terbentuknya antibodi yang spesifik.

"Untuk membuat satu vaksin, waktu yang dibutuhkan bertahun-tahun karena harus ada uji klinis juga," paparnya.

Sebelumnya, untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19, Bio Farma Sebagai Induk Holding BUMN Farmasi menyerahkan bantuan secara simbolis  sebanyak 12.000 botol hand sanitizer dan 10.000 masker ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Jalan Pasteur No. 25 Kota Bandung, Selasa (17/3).

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan & Sosial, R Herry yang mewakili Direktur Utama Bio Farma, kepada Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Ramdani, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar dan Kepala Bagian SDM Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Ahmad Ramdan. 

Menurut Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan & Sosial Bio Farma, R Herry,

masker dan hand sanitizer tersebut akan didistribusikan ke SD, SMP, SMA, tempat ibadah, hingga rumah sakit di Kota Bandung.

“Ini merupakan salah satu bukti kami hadir ke masyarakat. di tengah kepanikan masyarakat kami memberikan hand sanitizer dan masker yang sulit diakses oleh masyarakat dan kalau pun ada harga nya pasti mahal” ujar Herry, kepada wartawan, Rabu (18/3).

Selain itu, kata dia, Bio Farma akan memberikan vaksinasi secara gratis kepada perawat ataupun tenaga kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin yang menjadi rujukan bagi penanganan Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement