Jumat 20 Mar 2020 00:40 WIB

Saham Tesla Remuk Terdampak Virus Corona

Saham Tesla sempat naik tiga kali lipat pada Februari, kini Anjlok.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA—Kekhawatiran soal corona juga berdampak pada perekonomian. Sejumlah saham perusahaan raksasa pun harus mengalami koreksi. Salah satu saham perusahaan otomotif yang terdampak adalah Tesla.

Dilansir dari BGR pada Kamis (19/3), corona disebut telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan yang digawangi oleh Elon Musk itu. Mengingat, corona memaksa Tesla harus menghentikan sementara proses produksi mobil listrik di California.

Selain berdampak pada proses produksi, wabah ini pun membuat saham Tesla anjlok. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, Tesla baru saja berbulan madu berkat kenaikan harga saham yang sangat signifikan sepanjang sejarah Tesla.

Pada November 2019, saham Tesla dipasarkan dengan harga sekitar 300 dolar AS per lembar. Pada Februari 2020, harganya melonjak tiga kali lipat mencapai 900 dolar AS per lembar.

Hari ini, harga saham Tesla kembali pada level kisaran 300 dolar AS. Tentu ini jadi hal yang cukup mengguncang Tesla mengingat Tesla baru saja merayakan total produksi mobil yang telah mencapai satu juta unit. 

Hingga saat ini, Elon Musk belum berkomentar tentang hal ini. Dari sisi bisnis, tentu sangat wajar jika hal ini jadi tantangan tersendiri baginya. Tapi, beberapa waktu lalu, Elon Musk sempat mengunggah cuitan lewat akun twitter.

Dalam cuitan itu, ia menilai banyak yang menyikapi wabah ini secara berlebihan. Sampai-sampai, ia pun sempat menyampaikan pesan kepada pegawainya lewat memo internal yang menyebut bahwa kepanikan terkait corona jauh lebih mempeihatinkan dibanding virus itu sendiri.

Ia pun menyoroti soal potensi adanya pengalihan sumber daya medis yang kurang proporsional. Karena, hal ini justru berpotensi mengurangi persediaan bagi mereka yang kritsi dan benar-benar membutuhkan pelayanan medis.

Oleh karena itu, ia berharap agar corona ini dapat disikapi dengan bijak. Di satu sisi, ia juga bersyukur bahwa sampai saat ini tidak ada pegawai Tesla yang terkena serangan corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement