Selasa 10 Mar 2020 12:22 WIB

Akibat Covid-19, Penjualan Iphone di China Lesu 

Total penjualan ponsel di China anjlok 54,7 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2). Penjualan Iphone di China mengalami penurunan drastis sepanjang Februari 2020.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2). Penjualan Iphone di China mengalami penurunan drastis sepanjang Februari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan Iphone di China mengalami penurunan drastis sepanjang Februari 2020. Permintaan terhadap ponsel pintar milik Apple tersebut lesu seiring merebaknya wabah virus corona baru atau Covid-19.

Pangsa pasar Iphone anjlok sekitar enam persen seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap virus corona dan resesi global. Sejumlah toko Apple di China bahkan harus tutup selama dua pekan pada Februari lalu. 

Baca Juga

Pengiriman perangkat Apple pada Februari tahun ini, turun menjadi 494 ribu dari 1,27 juta Februari 2019. Sedangkan pada Januari 2020, pengiriman mencapai lebih dari 2 juta perangkat.

"Ini periode yang sangat mengkhawatirkan. Permintaan selama kuartal pertama di China akan mengalami tren penurunan," tulis analis Wedbush, Daniel Ives, dalam sebuah catatan dikutip Reuters, Senin (9/3). 

Beradasarkan data dari China Academy of Information and Communications Technology (CAICT), total penjualan ponsel di China anjlok 54,7 persen menjadi 6,34 juta perangkat. Pada periode yang sama tahun lalu penjualan ponsel mencapai 14 juta perangkat. Penjualan ini merupakan yang terendah sejak 2012. 

Lembaga riset IDC dan Canalys memprediksi penjualan ponsel secara keseluruhan pada kuartal pertama tahun ini, akan menurun sekitar 40 persen. Faktor utama penurunan disebabkan gangguan rantai pasok selama merebaknya wabah Covid-19. 

Pemerintah China memberlakukan larangan perjalanan terhadap warganya. Masyarakat China juga diminta menghindari tempat-tempat umum sejak akhir Januari lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement