Sabtu 18 Jun 2016 12:20 WIB

Prancis Deportasi Ketua Suporter Rusia

Rep: Melisa Riska Putria/ Red: Israr Itah
Para suporter Inggris berupaya menyelamatkan diri dari serangan fan Rusia.
Foto: REUTERS/Eddie Keogh Livepic
Para suporter Inggris berupaya menyelamatkan diri dari serangan fan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Pemimpin sayap kanan asosiasi suporter Rusia dijadwalkan akan dideportasi dari Prancis, bersama dengan 19 penggemar lainnya. Ini akibat kekerasan antara pendukung Rusia dan Inggris pada pertandingan Piala Eropa 2016 di Marseille pekan lalu.

Seperti diberitakan BBC, Jumat (17/6), Alexander Shprygin ada di antara 43 fan Rusia yang ditahan pada Selasa lalu dalam perjalanan ke Lille untuk menonton pertandingan kedua Rusia melawan Slovakia. Lebih dari 12 orang Rusia lainnya ditangkap dan telah dibebaskan tanpa tindakan lebih lanjut.

Tiga fan Rusia lainnya ditahan dan dijatuhi hukuman penjara hingga dua tahun atas kekerasan di Marsaille.

Secara terpisah, jaksa Marsaille Brice Robin sedang menyelidiki serangan terhadap dua fan Inggris sebagai percobaan pembunuhan. Fan Inggris sendiri telah diberi hukuman penjara lebih dengan waktu lebih singkat.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, 20 penggemar Rusia akan ditempatkan dalam penerbangan dari Nice ke Moskow pada Sabtu (18/6).

Penangkapan tersebut telah membuat marah pemerintah Rusia, yang memnaggil duta besar Prancis untuk mengajukan protes. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut perkelahian sebagai aib namun mengaku tidak mengerti bagaimana 20 fan negaranya bisa mengalahkan ribuan fan Inggris.

Menurut pejabat Prancis, sekelompok 150 hooligan Rusia yang terlibat dalam perkelahian 11 Juni. Mereka mengatakan telah melihat lebih dari 200 jam rekaman tetapi tidak dapat mengidentifikasi semua mereka yang bertanggung jawab.

Penggemar Rusia dan Inggris bentrok sebelum dan sesudah kedua tim bermasin Sabtu lalu. Setelah itu, Rusia dijatuhi denda dan ancaman diskualifikasi jika fan mereka menyebabkan lebih banyak masalah di dalam stadion.

Lima fan Inggris yang dipenjara karena melempar botol ke polisi dan satu orang dipenjara sehubungan dengan kekerasan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement