Jumat 08 Jul 2016 01:22 WIB

Jelang Semifinal, Koran L'Equipe: "Hari Kemenangan"

Seorang nenek pendukung Prancis bersemangat merayakan gol tim kesayangannya di fan zone Kota Nice.
Foto: REUTERS/Eric Gaillard
Seorang nenek pendukung Prancis bersemangat merayakan gol tim kesayangannya di fan zone Kota Nice.

REPUBLIKA.CO.ID, Lebih dari 15 ribu fan Jerman hadir di Marseille pada Kamis (7/7) bersiap jelang laga semifinal lawan tuan rumah Prancis di Stadion Velodrome. Seperti dilaporkan kantor berita AFP, atmosfer tenang namun meriah ditampilkan kedua kubu suporter yang telah memadati kafe, bar, dan fanzone di Marseille bersuhu 30 derajat Celcius. 

Tampak deretan mobil terparkir di pinggir jalan-jalan Marseille berhias bendera Prancis. Banyak anak-anak mengecat wajah mereka dengan warna merah-putih-biru dan mengenakan jersey dan topi bercorak Les Bleus. "Hari Kemenangan,” demikian judul headline koran L’Equipe, dengan latar foto selebrasi gol Paul Pogba ke gawang Islandia di babak perempat final.

Tuan rumah Prancis mengincar kemenangan pertama atas Jerman di turnamen besar dalam kurun 58 tahun terakhir. Optimisme pun menyelimuti pelatih Didier Deschamps. “Kami harus mencetak banyak gol. Ini (Jerman) adalah tim dengan sedikit kebobolan,” kata Deschamps.

Prancis akan tampil dengan skuat penuh setelah N’Golo Kante dan Adil Rami bisa kembali tampil pascasanksi larangan bermain satu laga. Pada saat suporter Les Bleus merujuk pada sukses Prancis di Piala Eropa 1982, Deschamps menyatakan, “Kami tidak bisa mengubah masa lalu, kami harus menulis sejarah kami sendiri.”

Di kubu Der Panzer, pelatih Joachim Loew dihadapkan pada masalah absennya Mario Gomez, Sami Khedira, dan Mats Hummels. Gomez dan Khedira dipastikan tak lagi berlaga di sisa turnamen akibat cedera, sementara Hummels menjalani sanksi akumulasi kartu kuning. Loew pun dipastikan memainkan Bastian Scheweinsteiger sejak awal untuk menggalang lini tengah Der Panzer.

Striker Bayern Muenchen, Thomas Mueller yang selalu mencetak gol untuk Jerman masih belum membuka keran golnya di Piala Eropa 2016. Namun, bagi Mueller, mencapai final dan berkesempatan menjadi juara Eropa setelah juara Piala Dunia 2014 adalah yang paling utama. “Saya tidak terlalu memaksakan diri untuk selalu mencetak gol,” kata Mueller.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement