Sabtu 25 Jun 2016 15:36 WIB

Hungaria Percaya Diri, Belgia Tertekan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Pemain Timnas Hungaria
Foto: EPA/CAROLINE BLUMBERG
Pemain Timnas Hungaria

REPUBLIKA.CO.ID, TOULOUSE -- Hungaria akan menghadapi Belgia di putaran pertama babak 16 besar Piala Eropa 2016. Laga kedua kesebelasan akan terjadi di Stadium de Toulouse, Toulouse, Prancis, Senin (27/6) dini hari WIB. Bagi Belgia, sebetulnya melawan Hungaria menjadi satu keuntungan untuk menghindari tim-tim besar usai babak penyisihan Grup E. 

Bagi Hungaria, melawan Belgia menjadi satu loncatan baik untuk skuat negara itu menapaki babak lanjutan di Piala Eropa tahun ini. Mengutip portal Hungaria, Sportal.de, Skuat asuhan pelatih, Bernd Storck itu akan lebih pecaya diri meladeni skuad bikinan Marc Wilmots. Modal jawara dari Grup F, diharapkan bisa membawa motivasi.

"Storck pelatih yang selalu berpakain rapi itu sudah berhasil membawa kebangkitan sepak bola Hungaria," demikian menurut laporan tersebut, Sabtu (25/6). Masih menurut laporan tersebut, pelatih 53 tahun itu mengembalikan sukses Timnas Hungaria yang pernah merasakan jaya di erea kepelatihan Ferenc Puskas pada 1966 silam. 

Ketika itu, timnas berjuluk the Magical Magyars tersebut, mampu menembus perempat final untuk pertama kali, tapi juga yang terakhir kalinya dalam sejarah Piala Eropa. Di Piala Eropa tahun ini, Hungaria memang menjadi salah satu tim penerima pujian. 

Hungaria tim yang tak dijagokan. Tapi tampil baik dengan memimpin klasemen grup. Tiga kali penampilan mereka tanpa kekalahan. Paling mencengangkan, ketika membikin Portugal nyaris 'mati' di penyisihan grup dengan skor imbang 3-3.

"Kami tidak pernah ingin takut dengan tim manapun," kata Storck di Sportal.de. Mantan pemain bertahan di Borussia Dortmund era 1980-an itu percaya timnya kembali mampu mengejutkan tim lainnya, seperti Belgia yang menjadi salah satu tim favorit menjadi juara Piala Eropa 2016.

Sebaliknya, Belgia melihat perjumpaan dengan Hungaria membikin gamang. Menang menjadi keharusan, kalah akan mendapat cercaan. Dua situasi tersebut lantaran melihat komposisi para pemain bintang muda berbakat, yang dimiliki kepelatihan Wilmots saat ini. 

Masyarakat Belgia, pernah memaki pelatih Wilmots saat kalah dari Wales, 1-0 ketika kualifikasi Piala Eropa, Juni 2015 lalu. Kekecewaan serupa, kembali terasa ketika Belgia dipaksa kalah 2-0 saat melawan Italia di babak penyisihan pekan lalu. 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement