REPUBLIKA.CO.ID, GNIEWINO - Pelatih Spanyol Vincente del Bosque hanya butuh dua kemenangan lagi untuk menyamai prestasi yang diraih pelatih Jerman Timur Helmut Schoen sebagai satu-satunya pelatih yang berhasil membawa timnya memenangi dua trofi, Piala Dunia dan Piala Eropa.
Pelatih berusia 61 tahun ini mengambil alih La Furia Roja dari Luis Aragones setelah Piala Eropa 2008 dan langsung berhasil membawa sang Matador "menanduk" Piala Dunia 2010.
Kesuksesannya membawa Spanyol menjadi juara dunia dua tahun lalu membuat Del Bosque harus mengatasi tantangan lainnya, Portugal di semi final dan Jerman atau Italia di laga final.
Jika sang matador berhasil memenangi gelar juara Eropa musim panas ini, mereka akan menjadi tim pertama yang memenangi tiga trofi Piala Eropa menyamai Jerman.
Spanyol pun harus berterima kasih pada Aragones yang berhasil membuang jauh-jauh memori empat dekade tanpa gelar dengan memenangi Piala Eropa 2008. Itu adalah kemenangan Spanyol yang pertama sejak memenangi Piala Eropa 1964.
Sementara Inggris masih harus menunggu kemenangan lain sejak Piala Dunia 1966, sang matador telah bangkit dan semakin kuat.
Del Bosque cukup beruntung. Ia mewarisi sebuah gaya bermain spesifik yang disebut 'tiki-taka' (yang mengandalkan umpan-umpan pendek, pergerakan cepat, dan mendominasi penguasaan bola).
'Tiki-taka' adalah gaya bermain yang pertama kali disematkan untuk Barcelona, salah satu klub Spanyol yang memimiliki pemain bertalenta tinggi ala 'total football'.
Del Bosque memiliki wajah tenang dan penampilan bersahaja yang dinilai menguntungkan dan terkesan rendah hati.
"Kami beruntung memiliki generasi pemain yang luar biasa. Para pemain yang tak hanya bagus di lapangan, tapi rendah hati, dan tidak egoistis," kata Del Bosque tahun lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
