REPUBLIKA.CO.ID, GDANSK -- Spanyol bak memendam murka setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Italia dalam laga perdana kedua tim. Kini, sang juara bertahan menolak hasil selain poin penuh kala harus berhadapan dengan Republik Irlandia pada laga yang akan digelar di Stadion Gdanks, Jumat (15/6) dinihari WIB.
Untuk membayar kegagalan pada laga perdana, La Furia Roja mengaku bakal tampil menekan sejak menit awal guna memetik kemenangan dari Irlandia. Hal itu seperti diungkapkan winger Jesus Navas. Menurutnya, Irlandia bukanlah tim yang mudah diatasi meskipun lawannya tersebut mengalami kekalahan telak 1-3 pada laga perdana melawan Kroasia.
"Melawan Irlandia tidak akan mudah. Kami harus mencuri tiga poin dan harus langsung menyerang sejak menit awal,"ucap Navas dilansir The World Game, Rabu (13/6)
Pernyataan Navas bukan tanpa alasan jika Spanyol harus tampil menekan sejak pluit pertama dibunyikan. Sebab, pada pertemuan terakhir kedua tim, Irlandia sukses menahan imbang Spanyol 1-1 dalam babak 16 besar Piala Dunia 2002. Kala itu, Spanyol sempat unggul sejak menit ke-8 lewat gol Fernando Morientes. Namun dengan kegigihan yang ditampilkan Irlandia, skor menjadi imbang pada menit akhir pertandingan lewat gol yang dicetak Robby Keane.
Dengan hasil imbang itu, pertandingan pun harus menentukan pemenang lewat adu penalti. Spanyol sukses menyingkirkan Irlandia dengan skor 3-2. Sebab, tiga algojo penalti Irlandia gagal menjalankan tugasnya, sementara tiga eksekutor Spanyol sukses menceploskan bola.
Namun bila menilik statistik pertandingan kedua tim, anak-anak asuh Del Bosque boleh saja optimistis mengusung kemenangan pertama dalam laga kedua di putaran final ini. Alasannya, dari 24 laga melawan Irlandia di semua ajang, Spanyol memang lebih superior. Mereka hanya mengalami kekalahan sebanyak empat kali. Sisanya berujung dengan 13 kemenangan dan tujuh kali imbang.
Dalam kancah Piala Eropa, Tim Amarah Merah juga masih lebih tangguh bagi The Boys In Green, julukan Irlandia. Spanyol belum terkalahkan dari enam pertandingan kedua tim yang semuanya terjadi di tahap kualifikasi. Spanyol memetik empat kemenangan dan dua kali imbang. Laga yang akan tersaji kali ini pun merupakan laga perdana kedua tim dalam putaran final.
Gelandang Spanyol Sergio Busquets melontarkan hal senada dengan Neves. Ia pun yakin memetik kemenangan setelah hanya bermain imbang melawan Italia. Bahkan Busquets mengatakan, kedatangan Spanyol ke Polandia - Ukraina adalah dengan satu tujuan, yakni mempertahankan gelar.
"Ketika Anda menang, seseorang akan terbiasa dengan itu dan ingin mengulang kesuksesan. Semua pemain yang ada disini (Spanyol) adalah pemain yang digunakan untuk mempertahankan trofi," ucap Busquets.
Bagi Irlandia, kekalahan 1-3 atas Kroasia telah melontarkan banyak prediksi jika kiprah skuat besutan Giovanni Trapattoni sudah berakhir di fase grup. Sebab, mereka akan menantang sang juara Spanyol yang tentu lebih menjadi favorit.
Meski begitu, anggapan tersebut tidak menyurutkan semangat Aiden Mc Geady, pemain yang menjadi dalang terciptanya gol Irlandia ketika melawan Kroasia. "Irlandia belum berakhir. Kami telah bermain bagus karena berhasil menyamakan kedudukan. Hanya saja kami kecolongan setelah itu dan itu telah membuat kami menyesal," ujarnya dikutip Goal.com.
Ia mengatakan, keadaan psikologis rekan-rekannya juda tidak terganggu dengan kekalahan yang telah mereka terima. Justru semakin melecut semangat tim untuk bermain lebih bagus ketika harus berhadapan dengan Spanyol.
"Kalian harus melihat pada pertandingan Piala Dunia 2002. Kami berhasil menahan imbang Spanyol hingga waktu normal. Hanya saja kami kurang beruntung dalam adu penalti," tambah Mc Geady.
Prediksi Formasi
Spanyol: 4-3-3
Casillas; Arbeloa, Ramos, Pique, Alba; Fabregas, Busquets, xavi; Iniesta, Torres, Silva;
Irlandia: 4-3-1-2
Given; St Ledger, Ward, O'Shea, Dunne; Andrews, whelan, Duff; cox; Doyle, Keane;
Ikuti Whatsapp Channel Republika
