Selasa 22 May 2012 13:00 WIB

Denmark tidak Terlalu Berharap Banyak

Nicklas Bendtner, striker timnas Denmark, melakukan kontrol bola saat membela Sunderland menghadapi Tottenham Hotspur di laga Liga Primer Inggris di Stadion Light, Sunderland, Inggris.
Foto: AP/Scott Heppell
Nicklas Bendtner, striker timnas Denmark, melakukan kontrol bola saat membela Sunderland menghadapi Tottenham Hotspur di laga Liga Primer Inggris di Stadion Light, Sunderland, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Denmark menyadari peluangnya sangat tipis. Berada di Grup B yang disebut sebagai grup neraka, Denmark tidak terlalu berharap karena mereka menghadapi tim favorit seperti Jerman, Belanda, dan Portugal.

Denmark hanya akan melakukan dua laga persahabatan. Itu pun bukan laga lawan tim Eropa yang sejatinya bisa digunakan sebagai parameter.

Pertama, Denmark akan menggelar laga pemanasan lawan Brazil di tempat netral di Hamburg, Jerman, pada 26 Mei. Denmark kemudian akan menjamu Australia di Copenhagen pada 2 Juni. Laga lawan Brazil ini dilakukan tiga hari sebelum pelatih Morten Olsen mengumumkan daftar pemain yang akan diboyong ke Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina.

Meski melakoni seluruh laga grup di Ukraina, skuat timnas Denmark memilih Polandia sebagai markasnya. Mereka memilih hotel dekat Laut Baltik dimana cuacanya tidak jauh berbeda dengan cuaca Denmark. Fasilitas lapangannya juga sama dengan fasilitas regular milik Denmark.

Tergantung Belanda

Denmark tidak terlalu berharap bisa lolos dari babak penyisihan grup. Tapi, semuanya tergantung pada laga pembuka lawan Belanda pada 9 Juni.

Laga lawan Belanda sangat krusial dan bisa membuka peluang Denmark lolos ke babak delapan besar. Jika bisa mengalahkan Belanda atau minimal bermain seri, Denmark berpeluang mengambil poin penuh dari laga kedua lawan Portugal.

‘’Portugal sebelumnya bisa dikalahkan oleh mereka (Denmark) di babak kualifikasi Piala Eropa 2012,’’ tulis Goal. ‘’Jika bisa meraih empat angka dari dua laga, posisi runner up sudah cukup meloloskan mereka ke babak perempat final.’’

Namun, pekerjaan mengalahkan Belanda bukan pekerjaan mudah bagi Denmark. Mereka dua tahun lalu juga kalah 0-2 dari Belanda saat melakoni laga pembuka Grup E Piala Dunia 2010. Dan jika kini kembali kalah lagi dari Belanda, peluang Denmark untuk lolos ke delapan besar Piala Eropa 2012 akan sangat tipis. Karena, Denmark harus menjalani laga penentuan atau laga terakhir lawan tim kuat Jerman.

Pelajaran dari Afsel

Morten Olsen mengambil pelajaran dari kegagalan Denmark di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Yakni, kegagalan dalam menerapkan skema striker tunggal dalam melancarkan serangan.

Olsen kemungkinan akan menggunakan formasi bertahan 4-3-3 dengan mengandalkan serangan balik untuk menciptakan satu dua buah gol. Namun, Denmark bisa saja menerapkan sistem ofensif dalam laga pertama lawan Belanda untuk memberikan efek kejutan.

Tapi, Denmark pastinya tidak akan lagi melepas striker Nicklas Bendtner seorang diri seperti pengalaman mereka di Piala Dunia 2010. Menempatkan Bendtner sebagai striker tunggal benar-benar tidak efektif bagi Denmark.

‘’Semua kini tergantung pada Olsen apakah akan memperbaikinya atau mengulang kesalahan serupa,’’ tulis Goal.

Jika akhirnya akan menduetkan Bendtner, Olsen memiliki banyak pilihannya. Dia bisa memilih Mikkel Beckmann (Nordsjaelland), Soren Larsen (AGF), Nicklas Helenius (AaB) atau Simon Christoffersen (Brondby). Semuany siap menjadi tandem  Bendtner dalam mempertajam daya dobrak Tim Dinamit Denmark.

sumber : www.goal.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement