Rabu 27 Jun 2012 09:43 WIB

Melawan Rasisme di Piala Eropa (I)

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Mario Balotelli, striker timnas Italia, melampiaskan kekesalannya dengan memukul tanah usai diserang cacian rasis dalam pertandingan lawan Spanyol di laga perdana Grup C di Gdansk, Polandia, Ahad (10/6).
Foto: Reuters/Tony Gentile
Mario Balotelli, striker timnas Italia, melampiaskan kekesalannya dengan memukul tanah usai diserang cacian rasis dalam pertandingan lawan Spanyol di laga perdana Grup C di Gdansk, Polandia, Ahad (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, NYON — UEFA tengah berjuang keras melawan tindakan tercela dan rasisme dalam pertandingan sepak bola. Itu terbukti dengan banyaknya negara peserta Piala Eropa 2012 yang menerima sanksi akibat ulah tidak patut yang dilakukan para suporternya.

Untungnya, suporter tuan rumah Polandia dan Ukraina yang sebelumnya diwaspadai bakal melakukan tindakan rasisme malah belum ditemukan pelanggaran oleh UEFA.

Terbaru, UEFA telah menuntut asosiasi sepak bola Spanyol dan Rusia untuk bertanggungjawab terkait nyanyian rasis oleh fans di Piala Eropa 2012. Sebuah pernyataan UEFA mengatakan, kasus rasisme terjadi ketika Spanyol bertanding di laga pembuka Grup C kontra Italia di Gdanks pada 10 Juni waktu setempat.

Mario Balotelli, pemain berkulit hitam Gli Azzurri, menjadi fokus ejekan nyanyian para suporter.  Pada hari pertandingan, perilaku sekitar 10 ribu fans Matador sebenarnya cukup baik. Meski begitu para pendukung Spanyol itu terbukti memprotes beberapa tindakan Balotelli di lapangan.

Penyelidik yang diterjunkan UEFA pada pertandingan antara Spanyol dan Italia mengatakan, mereka telah mendengar nyanyian monyet yang sengaja diarahkan kepada penyerang timnas Italia, Mario Balotelli.

Dikutip AS.com, tindakan tercela lainnya adalah beberapa penggemar terdengar mencemooh ketika lagu kebangsaan Italia dinyanyikan. “UEFA telah membuka proses disipliner terhadap Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) setelah perilaku yang tidak pantas yang ditunjukkan penggemar mereka (dan bernyanyi perilaku rasis) pada pertandingan melawan Italia,” demikian pernyataan UEFA dalam lama resminya.

Adapun Rusia juga terancam akibat suporternya mengejek pemain belakang Republik Ceksa berkulit hitam, Theodor Gebre Selassie saat keduanya bertanding di Wroclaw pada 8 Juni lalu. Menghadapi itu, UEFA tengah melakukan penyelidikan intensif guna memverifikasi kebenaran di lapangan.

"Proses Disiplin juga telah dibuka terhadap Federasi Sepak Bola Rusia (RFS) untuk tindakan yang tidak tepat dari para pendukung mereka (perilaku rasis, rasis nyanyian) ketika melawan Republik Ceska."

Sebuah panel disiplin UEFA akan membahas kasus itu pada hari Kamis (28/6). Spanyol dan Rusia cenderung menerima hukuman denda jika kasus itu terbukti. Sebelumnya, Rusia telah dihukum tiga kali oleh UEFA untuk perilaku yang tidak tepat dari penggemar mereka selama turnamen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement