Selasa 19 Jun 2018 22:30 WIB

Hujan Turun, Suporter Berhamburan di Red Square

Suporter dari sejumlah negara memang kerap berkumpul di Red Square

Hujan mengguyur kawasan Red Square di Moskow, Rusia
Foto: Republika/Citra Listyarini
Hujan mengguyur kawasan Red Square di Moskow, Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan wartawan Republika, Citra Listyarini dari Moskow, Rusia

MOSKOW  --  Hujan membasahi ibu kota Rusia, Moskow, Selasa (19/6), pukul 17.00 sore waktu setempat. Ribuan orang yang memadati Lapangan Merah (Red Square) langsung berhamburan mencari tempat untuk berteduh.

Saya juga langsung beranjak dari tengah lapangan mencari tempat berteduh. Karena panik diguyur hujan yang tiba-tiba turun, beberapa suporter nekat memanjat pagar pembatas di depan Katedral Santo Basil. Suporter yang rata-rata kaum Adam lari tunggang-langgang ke arah Katedral yang merupakan ikon kota Moskow itu.

Melihat orang-orang di sekitar memanjat pagar pembatas, saya pun reflek mengikuti aksi mereka. Hujan yang cukup deras membuat semua orang yang tidak membawa payung berteduh di Katedral Santo Basil.

Pintu masuk Katedral Santo Basil dari samping Lapangan Merah yang kecil seakan tidak mampu menampung mereka yang berteduh. Air hujan terus turun membasahi Moskow kurang lebih 20 menit lamanya.

photo
Suporter berteduh di pintu masuk Katedral Santo Basil

Ini merupakan kali pertama saya merasakan hujan turun di Moskow. Sejak tiba di negeri Beruang Merah pada Selasa (12/6) sore waktu setempat, saya hanya merasakan panasnya matahari dan suhu udara dingin yang menusuk tulang-belulang.

Banyak suporter yang tidak membawa payung atau jas hujan, alhasil tubuh mereka pun basah kuyup. Beruntung, hanya bagian kepala saya saja yang sempat kehujanan, tapi baju dan tas masih terhindar dari hujan deras.

Setelah hujan berhenti, petugas keamanan yang berada di sekitar Katedral Santo Basil meminta para suporter meninggalkan tempat. Dengan tegas dan lugas mereka mengarahkan para suporter ke luar kawasan Katedral Santo Basil.

Jeda 15 menit setelah hujan turun, cuaca di sekitar Lapangan Merah kembali cerah berawan. Bahkan, sinar matahari sore masih terasa menyentuh tubuh saya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement