Rabu 30 Apr 2014 07:39 WIB

Brasil Basmi Pariwisata Seks Sebelum Piala Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Citra Listya Rini
Brasil 2014
Foto: V-Brazil
Brasil 2014

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Pemerintah Brasil berusaha menutup hotel seks dan bisnis prostitusi di kota-kota yang menjadi lokasi penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Ini untuk menghapuskan citra Brasil yang melekat dengan wisata seksnya.

Wilayah Natal misalnya, dulu area ini dikenal sebagai hot spot untuk wisata seks. Natal ditetapkan sebagai tuan rumah pertandingan antara Amerika Serikat dan Ghana pada 16 Juni mendatang. Kebanyakan wisatawan yang datang ke kota ini kebanyakan di bawah umur dan dulunya cenderung menemukan pasangan seksual yang murah meriah.

"Lima sampai 10 tahun lalu, ada setidaknya 30 pesawat carter yang berisi penuh laki-laki yang datang setiap akhir pekan," kata anggota Dewan Kota, Julia Arruda, dilansir dari LA Times, Rabu (30/4).

Saat ini, Natal cenderung lebih rapi, namun masih ada segelintir piha yang mengambil keuntungan dari itu dan kebanyakan dari mereka berusia muda. Di sana masih ada jaringan prostitusi anak untuk wisatawan yang berminat.

Pemerintah bekerja sama dengan organisasi nonpemerintah menutup serenta hotel seks dan meluncuran kampanye nasional tahun ini. Pemerintah mengimbau warga masyarakat untuk melaporkan apapun bentuk dan penemuan kasus pelecehan seksual, khususnya untuk anak.

Tahun ini, perusahaan pakaian olah raga, Adidas meluncurkan dua kemeja khusus untuk Piala Dunia dengan gambar yang mengundang lelucon. Gambarnya menyiratkan pengunjung datang ke Brasil untuk menikmati wisata erotis. Satu baju menampilan wanita berbikini dengan bola sepaknya yang bertuliskan 'Lookin' to score. Brazil.' Kementerian Pariwisata Brasil dengan cepat mengambil tindakan atas iklan tersebut.

Sama halnya dengan Thailand, Brasil secara historis punya masalah dengan wisata seks. Pada 2012 di Brasil terdapat 18 ribu panggilan ponsel untuk tujuan eksploitasi seksual. Kini, untuk memerangi pariwisata seks tersebut, pemerintah juga menggandeng pihak hotel dan agen perjalanan untuk menandatangani kode etik dalam pembinaan wisatawan yang datang ke Brasil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement