Rabu 23 Apr 2014 15:46 WIB

Tuan Rumah Bukan Jaminan Brasil Juara Piala Dunia

Rep: Satria Kartika Yudha / Red: Citra Listya Rini
Piala Dunia 2014 di Brasil
Foto: FIFA
Piala Dunia 2014 di Brasil

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Dari 19 edisi Piala Dunia, hanya ada enam tim yang keluar sebagai juara ketika menjadi tuan rumah. Ini menjadi bukti bahwa status sebagai tuan rumah bukanlah jaminan, justru menjadi tekanan. 

Prancis adalah negara pertama yang gagal mengangkat trofi ajang empat tahunan itu ketika menjadi tuan rumah pada Piala Dunia 1938. Prancis tersingkir pada laga kedua atau babak perempat final saat ditaklukkan Italia dengan skor 3-1.

Piala Dunia 1938 ini tidak ada fase grup, melainkan langsung menggunakan sistem knock-out pada babak pertama. Dari situlah, tim-tim lain berkeyakinan bahwa menjadi tuan rumah tak selalu menguntungkan setelah pada dua edisi perdana, Uruguay dan Italia keluar sebagai juara ketika menjadi penyelenggara.

Buktinya, tidak ada tuan rumah yang berdiri di podium tertinggi pada empat edisi selanjutnya. Meski begitu, Prancis berhasil membayar kegagalan tersebut saat kembali ditunjuk menjadi tuan rumah pada Piala Dunia 1998. Tim berjulukan Les Bleus itu tampil trengginas sejak fase grup. 

Prancis yang kala itu dihuni para pemain bintang seperti Zinedine Zidane, Didier Deschamps, dan Thierry Henry, keluar sebagai juara grup setelah melibas Denmark, Afrika Selatan, serta Arab Saudi. Setelah susah payah melewati fase babak 16 besar, perempat final dan semifinal, Prancis meraih trofi perdananya usai membungkam Brasil lewat skor telak tiga gol tanpa balas pada partai puncak. 

Fakta ini pula yang menjadi kekhawatiran Brasil yang menjadi penyelenggara Piala Dunia 2014. Dengan menjadi tuan rumah, tekanan yang didapat skuat asuhan Luiz Felipe Scolari begitu besar. Wajib hukumnya bagi Brasil untuk keluar sebagai juara. 

Hal tersebut diakui legenda Brasil, Ronaldo. Pemain bernama lengkap Ronaldo Luis Nazario de Lima itu menilai para pemain Brasil berada dalam tekanan yang sangat besar. Brasil harus bisa mempersembahkan gelar demi membayar kekecewaan sebagian masyarakat yang protes karena besarnya uang yang dikeluarkan pemerintah untuk menjadi tuan rumah. 

"Bermain di negara sendiri menambah beban tanggung jawab Anda. Orang-orang Brasil tentu tidak ingin semua pengorbanan sia-sia. Tekanan begitu besar," ucap Ronaldo seperti dilansir laman Stuff Sport belum lama ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement