Jumat 11 Jul 2014 19:57 WIB

Jangan Lupa Ipanema

Suporter Kolombia berjalan di pantai Ipanema.
Foto: Reuters/Pilar Olivares
Suporter Kolombia berjalan di pantai Ipanema.

Oleh: Endro Yuwanto dari Brasil

Tak lengkap rasanya jika ke Kota Rio de Janeiro, Brasil, hanya mengunjungi Pantai Copacabana. Para pengunjung sebaiknya tak melupakan satu pantai yang posisinya persis bersebelahan dengan Copacabana, Ipanema.

Sama seperti Copacabana, tak sulit menjangkau Ipanema. Cukup menumpang kereta bawah tanah (subway) metropolitano menuju pemberhentian terakhir di Stasiun General Osorio.

Pantai tersebut berjarak 500 meter dari stasiun yang dibuat dengan membuka terowongan di dalam bukit berbatu. Bus kota di Rio de Janeiro juga merapat di Ipanema.

Sama seperti Copacabana, selama perhelatan Piala Dunia 2014 Brasil, Ipanema menjadi lokasi berkumpul favorit suporter dari berbagai negara. Meski tak ada arena nonton bareng FIFA Fanfest seperti di Copacabana, Ipanema menawarkan nuansa Piala Dunia karena lapangan sepak bola pantai betebaran di sana. Puluhan pedagang asongan menjajakan aksesori dan pernak-pernik Piala Dunia.

Bukan menjadi barang aneh setiap memandang ke pasir putih di bibir pantai, beberapa kelompok pengunjung melingkar memainkan bola. Bukan sesuatu yang aneh pula bendera kontestan Piala Dunia 2014 berkibar di sudut pantai. Hal lumrah menyaksikan ratusan suporter yang kelelahan berbaring sambil menikmati hangatnya sinar matahari.

Sama seperti Copacabana, bagi para pengunjung yang malas bermain di pasir putih dan hanya menikmati keindahan pemandangan di Ipanema, bisa mengunjungi kedai minuman di trotoar yang menghadap pantai. Tinggal pilih, minuman khas Brasil "Caipirinha", es kelapa muda ala Brasil "Agua de Coco", atau sekadar minuman bersoda, dan minuman ringan yang menjadi penyegar suasana.

Di Ipanema, terdapat banyak hotel mewah dengan pemandangan menghadap ke pantai. Salah satunya, Hotel Fasano yang menjadi tempat menginap mantan kapten tim nasional Inggris David Beckham dan istri striker tim nasional Inggris Wayne Rooney, Coleen.

Sama seperti Copacabana, Ipanema menjadi inspirasi lahirnya karya lagu istimewa, "Garota de Ipanema" atau "Girl from Ipanema". Lagu ini berasal dari tangan dingin maestro musik Brasil Antonio Carlos Brasileiro de Almeida Jobim dan Vinicius de Moraes.

Mereka tergerak menciptakan lagu pada 1962 setelah bertemu Heloisa Eneida Menezes Paez Pinto, seorang gadis berusia 19 tahun yang tinggal di Jalan Montenegro di distrik Ipanema.

Setiap hari, Heloisa berjalan melewati bar Veloso ke pantai, sekolah, dokter gigi, sampai tukang jahit. Saat Valeso berkunjung ke bar membeli rokok untuk ibunya maka siulan para lelaki bergemuruh ketika ia hendak meninggalkan bar tersebut.

Banyak lelaki pengunjung bar tersebut mengagumi kecantikan sang gadis dengan tinggi 173 cm, bermata hijau, dan rambut tak terlalu pirang yang panjang terurai. Tom Jobim dan Vinicius de Moraes termasuk rutin menjadi pelanggan di bar itu.

Kira-kira, suasana seperti itulah yang menjadi latar belakang penciptaan lagu “The Girl from Ipanema" yang bergenre bossa nova. Lagu tersebut merupakan lagu pop kedua setelah “Yesterday” (The Beatles) yang paling sering dibawakan ulang oleh musisi lain.

Liriknya ditulis Vinicius de Moraes, sedangkan musiknya digubah Tom Jobim yang lahir pada 25 Januari 1927 menggunakan piano di rumahnya di Rua Barao da Torre, Ipanema.

Kini, Bar Veloso dinamai A Garota de Ipanema. Tentu saja, nama gadis tersebut, kini bernama Helo Pinheiro, setelah menikah juga ikut melambung pada saat lagu tersebut dikenal dunia. Bahkan, saat usianya menua, kecantikan Helo tak memudar berkat lagu yang terinspirasi dari gerak-geriknya saat muda.

Di kemudian hari pula, pengunjung dari manapun yang hadir di Kota Rio de Janeiro mengingat nama Tom Jobim. Ini lantaran nama musisi pionir bossa nova ini diabadikan sebagai nama lain bandara utama di Rio de Janeiro, yaitu Bandara Internasional Galeão. Orang-orang juga mengenal bandara internasional itu dengan nama Antonio Carlos Jobim International Airport.

Karena itu, saat berkunjung ke Rio de Janeiro, jangan lupakan Pantai Ipanema. Walau, mungkin suasananya tak seingar-bingar Copacabana. Walau, mungkin kondisi pantainya tak sebersih Copacabana yang menyediakan puluhan toilet di sekujur pantai.

Walau, mungkin bau tak sedap sampah yang menumpuk di bibir pantai terkadang mengganggu pengunjung menikmati deburan ombak yang perlahan di Ipanema. Minimal, ingat saja keindahan karya musisi paling berbakat dari Negeri Samba atau makhluk Tuhan yang lahir di pantai itu, seorang gadis dari Ipanema.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement