Selasa 03 Jul 2018 14:17 WIB

Senegal Minta FIFA Revisi Peraturan Fair Play

Senegal gagal melaju hanya karena memiliki 2 kartu kuning lebih banyak dari Jepang.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Tim Nasional Senegal
Foto: AP Photo/Sunday Alamba, File
Tim Nasional Senegal

REPUBLIKA.CO.ID,  SOCHI -- Federasi Sepak Bola Senegal (FSF) meminta FIFA merevisi peraturan fair play. Senegal tersingkir dari Piala Dunia 2018 karena aturan fair play ini.

Senegal gagal melanjutkan langkah di Piala Dunia hanya karena memiliki dua kartu kuning lebih banyak dari Jepang. Padahal dari segi poin dan gol Senegal memiliki jumlah yang sama persis dengan Jepang. Tapi karena aturan fair play, tim Samurai Biru yang akhirnya melaju ke babak 16 besar, meski tim Asia terakhir di Piala Dunia Rusia ini pun tersingkir setelah dikalahkan oleh Belgia.

Senegal meminta FIFA juga memperhatikan tim yang bermain dengan memanfaatkan peraturan tersebut. FSF menilai Jepang telah menyalahi peraturan FIFA karena bermain terlalu berhati-hati pada pertandingan terakhir di babak penyisihan melawan Polandia.  "Di masa depan, FIFA harus menghukum tim yang bermain seperti itu," kata juru bicara FSF Kara Thioune kepada BBC, Selasa (3/7).

Peraturan fair play baru ditetapkan pada Piala Dunia 2018. Peraturan baru ini sebenarnya cukup berdampak positif. Sebelumnya pada turnamen besar seperti Piala Eropa atau Piala Dunia, rata-rata terjadi lima kartu kuning di setiap pertandingan.

Tapi pada Piala Dunia tahun ini tercatat dari 44 pertandingan hanya 147 kartu kuning yang dikeluarkan wasit. Dalam hitungan matematis artinya rata-rata satu pertandingan hanya menghasilkan 3,3 kartu kuning. Wasit pun hanya mengeluarkan tiga kartu merah dari 44 pertandingan tersebut.

Maka sebenarnya peraturan ini terbukti membuat para pemain di lapangan jauh lebih berhati-hati saat menjatuhkan lawan. Tapi, menurut Senegal peraturan fair play tidak membuat pertandingan berjalan lebih adil.

"FIFA telah mengadopsi sistem baru tapi apakah fair play menjadi solusi semua masalah? Setelah pertandingan itu tidak ada tindakan apa pun pada Jepang maupun Polandia, harus ada pemain, pelatih, atau tim yang berperilaku seperti itu," kata Thioune.

Dalam peraturan baru ini setiap tim yang mendapatkan kartu kuning poinnya akan dikurangi satu. Sementara, untuk kartu merah dikurangi empat poin. Federasi Sepak Bola Senegal telah mengirim surat resmi tentang keberatan atas aturan fair play.

Dalam surat tersebut, FSF menyatakan Jepang tidak mau bermain lepas dan hanya bertahan ketika menghadapi Polandia saat mengetahui Kolombia berhasil menang 1-0 atas Senegal. Menurut FSF, hal tersebut telah melanggar peraturan yang ditetapkan oleh FIFA.

"Federasi lebih terkejut saat pelatih Jepang tidak mengakui fakta tersebut, di dalam konferensi pers, ia bahkan mengonfirmasi ia telah membuat keputusan agar hasil pertandingan tetap 1-0," kata FSF dalam surat kepada FIFA.

Dalam surat tersebut, FSF menyesalkan permainan Jepang yang ditunjukan saat menghadapi Polandia. FSF menyatakan peraturan yang memperhitungkan jumlah kartu kuning ini menghilangkan arti dan daya saing tim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement