Jumat 29 Jun 2018 07:11 WIB

Pelatih Tunisia Ungkap Timnya Telah Capai Target di Rusia

Tunisa sadar sepenuhnya setiba di Rusia bahwa sulit bagi mereka lolos dari grup.

Nabil Maaloul (kanan).
Foto: AP Photo/Pavel Golovkin
Nabil Maaloul (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SARANSK -- Tunisia telah mencapai target mereka di Piala Dunia 2018. Ini diucapkan oleh pelatih Tunisia, Nabil Maaloul, seusai timnya memetik kemenangan 2-1 dari Panama pada laga terakhir Grup G di Mordovia Arena, Saransk, Jumat (29/6) dini hari WIB.

Ia mengatakan, Tunisa sadar sepenuhnya setiba di Rusia bahwa sulit bagi mereka lolos dari grup. Sebab di kelompok mereka bercokol Belgia dan Inggris, dua tim tangguh yang sejak awal diperkirakan akan melaju ke babak gugur.

"Pertandingan hari ini adalah kemenangan yang sangat pantas bagi tim Tunisia. Ketika kami masuk di grup ini, saya pikir kami tahu bahwa harapan terbaik kami adalah posisi ketiga," kata Maaloul kepada wartawan.

Tunisia dikalahkan Inggris 1-2 pada pertandingan pembuka dan dibekap Belgia 2-5 pada pertandingan kedua. Ini mengakhiri harapan mereka untuk melaju ke babak gugur sebelum pertandingan terakhir mereka pada fase grup.

Tetapi tim negara Afrika Utara itu pulang ke negaranya dengan rasa puas setelah mengakhiri masa 40 tahun menunggu kemenangan di Piala Dunia. Tunisia menjadi negara Afrika pertama yang memenangkan pertandingan di Piala Dunia ketika mereka mengalahkan Meksiko di Argentina pada tahun 1978, tetapi sejak itu mereka hanya mampu bermain seri dalam empat pertandingan dan kalah sembilan kali sebelum kemenangan pada Kamis.

Tunisia sempat tertinggal oleh bunuh diri Yassine Meriah pada menit ke-33. Fakhreddine Ben Youssef kemudian menyamakan skor pada menit ke-51. Selang 15 menit, pemain depan Wahbi Khazri mencetak gol kemenangan Tunisia.

Maaloul memuji perjuangan timnya dalam pertandingan pertama mereka dengan Inggris, di mana Tunisia bermain secara heroik sebelum digagalkan gol telah Harry Kane. Tetapi, dia juga mengakui bahwa kinerja mereka melawan Belgia jauh lebih buruk.

"Mungkin di pertandingan kedua kami seharusnya lebih baik," kata pelatih. "Penampilan kami melawan Inggris sangat bagus, kami sejajar dengan mereka secara teknis. Mereka memiliki beberapa pemain terbaik di dunia dan kami harus mengakui hal itu.

Ia mengatakan, Tunisia seharusnya lebih defensif melawan Belgia. Keputusan bermain terbuka dibayar mahal. Ia mengatakan, Tunisia berada dalam 'misi bunuh diril ketika mencoba menyerang Belgia.

Ben Yousseff yang mencetak gol pembuka Tunisia dan dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan, mengatakan mereka harus bekerja sangat keras untuk mengakhiri empat dekade mereka menunggu kemenangan di Piala Dunia.

"Kami harus menghadapi dua lawan tangguh, dua tim terbaik di Eropa, yang kami ternyata kalah. Tetapi hari ini kami mampu menebusnya," katanya.

Ia menegaskan, bukan pertandingan mudah melawan Panama. Tapi Tunisa sangat berambisi merebut kemenangan dan bisa melakukannya. Ben Youssef menyebut ini merupakan kemenangan penting bagi Tunisia.

Lihat jadwal lengkap 16 Besar Piala Dunia 2018:

photo
Jadwal 16 Besar Piala Dunia 2018

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement