Selasa 26 Jun 2018 21:16 WIB

Salah Minta Maaf Atas Kegagalan Mesir di Piala Dunia

Mesir gagal besar dengan menelan tiga kekalahan beruntun di penyisihan grup

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Hazliansyah
 Reaksi pesepak bola Mesir Mohamed Salah setelah pesepak bola Arab Saudi Salem Aldawsari berhasil menjebol gawang Mesir pada pertandingan grup A Piala Dunia 2018 di  Volgograd Arena, Senin (25/6) WIB.
Foto: AP/Andrew Medichini
Reaksi pesepak bola Mesir Mohamed Salah setelah pesepak bola Arab Saudi Salem Aldawsari berhasil menjebol gawang Mesir pada pertandingan grup A Piala Dunia 2018 di Volgograd Arena, Senin (25/6) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, VOLGOGRAD -- Mohamed Salah meminta maaf atas kegagalan Mesir lebih awal dari Piala Dunia. Mesir tersingkir dari Piala Dunia 2018 di Rusia tanpa mengoleksi satu poin pun. Mesir selalu kalah di tiga pertandingan Grup A. Terakhir Mesir kalah 1-2 dari Arab Saudi dalam pertandingan yang berlangsung Senin (25/6) malam tadi.

"Kami ingin meminta maaf kepada semua penggemar Mesir, yang datang untuk mendukung kami di sini dalam tiga pertandingan," kata Salah, dikutip dari Dailymail, Selasa (26/6).

Salah memang tidak fit 100 persen, lantaran mengalami cedera bahu saat final Liga Champions. Namun, dua kali bermain, Salah mencetak gol untuk Mesir di dua pertandingan beruntun.

Mesir seolah-olah menyiakan kesempatan yang didapat setelah 28 tahun absen di Piala Dunia. Namun, Salah memaklumi bahwa sebagian besar pemain Mesir tidak memiliki pengalaman di level Piala Dunia.

Penyerang Liverpool itu berjanji Mesir akan kembali pada Piala Dunia 2022 di Qatar. "Aku tahu ini sulit bagi mereka, seperti kita. Terima kasih kepada mereka semua dan kami akan kembali lagi pada 2022," ucap pemain berusia 26 tahun itu.

Sebelumnya Pelatih Timnas Mesir, Hector Cuper, tak ingin menyalahkan Mohamed Salah atas kegagalan mereka di Piala Dunia 2018. Apalagi, Salah baru saja mengalami cedera bahu dan baru sembuh pada saat pertandingan kedua melawan Rusia.

Meski, dirinya mengakui Salah menjadi pemain penting dalam skuatnya. Apalagi, performa gemilangnya bersama Liverpool membuat Salah makin dijadikan tumpuan Mesir.

''Saya selalu mengatakan tidak ingin terlalu fokus pada pemain tunggal. Kita berbicara tentang keseluruhan tim di sini, semua pemain itu penting,'' ucap Cuper.

Menurut Cuper, Salah merupakan pemain dengan bakat alami. Sehingga bisa saja membuat perbedaan pada penampilan tim. Namun sayangnya, Salah tidak bermain optimal lantaran cedera yang didapatnya saat final Liga Champions melawan Real Madrid.

''Jika dia tidak terluka, itu bisa menjadi keuntungan bagi kita, tetapi dia terluka,'' kata Cuper.

Meski gagal, Cuper tetap puas dengan upaya anak asuhnya tersebut. Apalagi, sebagian besar pemain Mesir baru pertama kali merasakan atmosfer Piala Dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement