Selasa 26 Jun 2018 11:18 WIB

Pelatih Portugal: Ronaldo Berhak Marah

Ronaldo gagal mencetak gol dan hanya mencatatkan hasil imbang 1-1

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Hazliansyah
 Wasit Enrique Caceres mengganjar Cristiano Ronaldo dengan kartu kuning pada pertandingan grup B Piala Dunia 2018 di Mordovia Arena, Saransk, Selasa (26/6) dini hari WIB.
Foto: AP/Darko Bandic
Wasit Enrique Caceres mengganjar Cristiano Ronaldo dengan kartu kuning pada pertandingan grup B Piala Dunia 2018 di Mordovia Arena, Saransk, Selasa (26/6) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SARANSK -- Pelatih tim nasional Portugal, Fernando Santos, mengatakan, Cristiano Ronaldo berhak untuk marah setelah hanya mendapatkan hasil imbang 1-1 melawan Iran di laga penyisihan Grup B, Selasa (26/6) WIB dini hari tadi di Mordovio Arena. Usai laga, Ronaldo meninggalkan lapangan pertandingan dengan kemarahan dan tanpa berbicara dengan rekan satu timnya.

"Aku mengerti, ini normal. Para pemain terbaik di dunia menghadapi hal itu ketika tidak ada kesempatan untuk mewujudkannya (kemenangan). Itu sangat menyakitkan, lebih bagi mereka daripada pemain lain," ungkap Santos dilansir dari Sky Sports, Selasa (26/6).

Menurut Santos, para pemain terbaik di dunia, termasuk Ronaldo, selalu ingin menang. Mereka ingin menjadi yang terbaik dan mereka juga menolak untuk gagal.

Ketika gagal, kata dia, maka mereka menjadi sangat kesal. Karena itu Santos merasa Ronaldo berhak untuk kesal dan marah.

Santos juga tak khawatir tentang kemungkinan kartu merah untuk pemain klub Real Madrid tersebut. Kartu merah yang apabila dikenakan akan membuat Ronaldo harus absen dari babak 16 besar Sabtu (30/6) nanti melawan Uruguay.

"Aku tidak peduli. Sepertinya hal yang normal dalam pertandingan dan wasit melakukan apa yang harus dia lakukan," jelasnya.

(baca juga: Nyaris Tersingkir, Spanyol 'Dibantu' VAR ke Babak 16 Besar)


Wasit asal Paraguay, Enrique Caceres, menggunakan Video Assistant Referee (VAR) sebanyak tiga kali pada pertandingan yang membuat Iran gagal lolos ke babak selanjutnya ini. Pertama, saat Ronaldo dijatuhkan di dalam kotak penalti dan gagal mengeksusinya.

Kedua, saat pelanggaran Ronaldo terhadap Pouraliganji. Ketiga, saat wasit memberikan penalti untuk Iran atas pelanggaran handball oleh Cedric Soares.

"Dia (Caceres) pergi ke VAR tiga kali dan mempertimbangkan dua penalti dan satu kartu kuning. Saya harus menontonnya lagi untuk membicarakannya, tapi saya pikir VAR melakukan tugasnya dan itulah yang harus kami terima," kata Santos.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement