REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kegagalan Italia menembus Piala Dunia 2018 masih disesali Roberto Mancini. Pelatih anyar Gli Azzurri itu mengaku sakit hati hanya menonton pertunjukkan di Rusia dari rumah.
Mancini berpendapat semua orang di negeri Spagheti merasakan apa yang ia pikirkan. Sebab secara natural, harusnya Gli Azzurri bertarung di event tertinggi sepak bola antarnegara tersebut.
"Itu menyakiti kami," kata allenatore 53 tahun saat ulang tahun FIGC (Federasi Sepakbola Italia), mengutip dari Football Italia, Rabu (20/6).
Ia mengakui timnya tidak berada dalam periode emas. Namun ketika melihat laga-laga awal Piala Dunia, Mancini menilai La Nasionale dengan mudah bisa bersaing.
"Saya pikir tidak seorang pun di sini yang pernah melihat Italia keluar dari Piala Dunia, jadi ini tidak bagus," ujarnya.
Terakhir kali Gli Azzurri mengalami situasi serupa terjadi pada 60 tahun lalu. Saat itu, ketika turnamen berlangsung di Brasil, skuat negeri piza gagal berpartisipasi.
Setelahnya dua kali Italia menjadi juara. Sejarah positif tersebut terjadi pada Piala Dunia 1982 dan 2006.
Pada kesempatan serupa, Mancini mengomentari keterkaitan Juventus dengan penggawa CSKA Moskow, Aleksandr Golovin. Sebagai eks pelatih Zenit Saint Peterburg, ia mengetahui kemampuan penggawa timnas Rusia itu.
"Dia pemain muda yang bagus secara teknis. Dia memiliki kemampuan untuk bemain di Italia," ujar sosok yang akrab disapa Mancio ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
