REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Brasil, Tite, tidak pernah menyangka, Neymar sudah mampu tampil maksimal setelah menjalani perawatan akibat cedera metatarsal di kaki kanannya. Neymar menyumbangkan satu gol ketika Brasil mengalahkan Kroasia 2-0 pada laga persahabatan di Stadion Anfield, Liverpool, Ahad (3/6).
Kendati begitu, pelatih dengan nama lengkap Adenor Leonardo Bacchi itu menyebut, gelandang serang Paris Saint Germain itu masih membutuhkan empat hingga lima laga lagi untuk bisa kembali ke penampilan terbaiknya. “Dia masih harus melewati beberapa tahapan dan mengalami pasang surut,” ujar Tite usai laga kontra Kroasia, seperti dikutip Reuters, Ahad (3/6).
Neymar mengalami cedera saat memperkuat Paris Saint Germain (PSG) pada laga lanjutan Ligue 1, akhir Februari silam. Akibat cedera tersebut, Neymar pun sempat diragukan untuk bisa memperkuat timnas Brasil di Piala Dunia 2018.
Namun, setelah menjalani perawatan selama tiga bulan, mantan gelandang Barcelona itu akhirnya bisa pulih. Tidak hanya itu, pemain berusia 26 tahun itu bahkan mampu mencetak gol di laga perdananya setelah absen selama tiga bulan.
Neymar melakukan selebrasi. (EPA-EFE/PETER POWELL)
Neymar sukses mencetak gol, tepatnya pada menit ke-69, saat Brasil menghempaskan Kroasia. “Dia kembali begitu cepat, lebih dari yang saya harapkan,” kata dia.
Tite mengatakan tidak berharap banyak dari proses pemulihan Neymar. “Di laga pertama, kedua, ketiga, atau mungkin kelima, dia baru bisa berada di level terbaiknya,'' ujar Tite dia.
Kemampuan Neymar dalam menciptakan peluang dan mencetak gol memang dibutuhkan Brasil pada gelaran Piala Dunia 2018. Kemampuan ini pula yang terlihat saat Brasil menghadapi Kroasia di laga uji coba tersebut.
Bermain imbang 0-0 di babak pertama, Brasil akhirnya mampu membuka keunggulan lewat torehan Neymar, yang masuk menggantikan Paulinho pada jeda pergantian babak. Kendati begitu, Tite menyebut, belum bisa memastikan, apakah pemain termahal di dunia itu akan diturunkan saat Brasil menghadapi Austria, 10 Juni mendatang.
Pertandingan melawan Austria menjadi uji coba terakhir sebelum tampil di Piala Dunia 2018. “Dia adalah pemain yang berbeda, tapi dia tidak bisa diberikan beban untuk mengubah permainan. Rasanya, hal itu tidak manusiawi. Dia adalah sosok kunci (tim ini), tetapi bukan segalanya,” tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
