Jumat 09 Dec 2016 16:27 WIB

Energi Terbarukan Berpotensi Kurangi Energi Fosil

Seminar Nasional dengan Tema Menemukan Desain Hukum Migas yang Merah Putih di Fakultas Hukum UMJ.
Foto: UMJ
Seminar Nasional dengan Tema Menemukan Desain Hukum Migas yang Merah Putih di Fakultas Hukum UMJ.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia saat ini masih mengalami ketergantungan terhadap energi fosil. Peneliti Teknik Elektro, Fakultas Teknik UMJ Budiyanto mengatakan cadangan gas bumi dari berbagai referensi diperkirakan hanya akan bertahan sampai sekitar 34 tahun lagi. Rata-rata produksi minyak Indonesia ada di kisaran 832 ribu barrel per hari (BPOD), dengan konsumsi harian rata-rata 1,4 juta BPOD.

Cadangan minyak bumi Indonesia hanya tersisa 3,6 miliar barel, cadangan tersebut diperkirakan habis dalam 13 tahun lagi dengan asumsi produksi 288 juta barel per tahun. Dengan begitu, kata dia, energi baru dan terbarukan berpotensi untuk menggantikan enegri fosil. Energi baru dan terbarukan dapat mengurangi konsumsi energiprimer dan emisi karbon CO2, menumbuhkan kebutuhan energi nasional atau daerah, menumbuhkan peluang industri baru.

Selain itu, kata dia, energi baru terbarukan seperti panel surya, inverter, travo, baterai dapat memicu meningkatkan kemampuan bidang teknik pada SDM daerah. "Secara khusus untuk peningkatan produktivitas rakyat melalui peningkatan daya saing produk Indonesia dapat dicapai melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi (iptek) dari berbagai hasil riset lembaga penelitian pengembangan (litbang) maupun perguruan tinggi di Indonesia pada proses produksi industri untuk menghasilkan produk industri berdaya saing internasional atau hilirisasi hasil riset ke industri," kata dia, dalam Seminar Nasional dengan Tema Menemukan Desain Hukum Migas yang Merah Putih di Fakultas Hukum UMJ.

Indonesia memiliki sumber daya energi yang berlimpah di berbagai daerah di Indonesia yang dapat dimanfaatkan. Saat ini, energi terbarukan menyumbangkan 5 persen dari pasokan energi primer di Indonesia. Potensi pengembangan energi terbarukan cukup besar, terutama energi panas bumi (geothermal), tenaga air, tenaga angin, dan tenaga matahari (solar photovoltaic, PV), serta biomassa (organik).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement