Jumat 02 Dec 2016 18:06 WIB

KJRI Sabah Resmikan Community Learning Center

KJRI Kota Kinabalu, Sabah Malaysia meresmikan pendirian Community Learning Center  (CLC) Ong Yah Ho, Selasa (29/11).
Foto: ist
KJRI Kota Kinabalu, Sabah Malaysia meresmikan pendirian Community Learning Center (CLC) Ong Yah Ho, Selasa (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KINABALU -- KJRI Kota Kinabalu, Sabah Malaysia meresmikan pendirian Community Learning Center  (CLC) Ong Yah Ho, Selasa (29/11). CLC ini berlokasi di dalam Ladang Sawit Ong Yah Ho Kinabatangan, Sabah. Dengan peresmian ini, maka CLC yang telah didirikan di seluruh pelosok Sabah menjadi berjumlah 219, dengan jumlah murid total sekitar 24 ribu. 

Pimpinan Ladang Sawit Ong Yah Ho, Encik Rames mengatakan CLC Ong Yah Ho sebagai pusat belajar bagi anak-anak dari pekerja-pekerja Indonesia di ladangnya. “Terima kasih kepada Konjen Indonesia yang telah meresmikan pendirian CLC di dalam ladang kami. Hal ini adalah merupakan bentuk kepedulian bersama dan merupakan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) dari ladang kami kepada anak-anak Indonesia yang memerlukan pendidikan,” kata Encik Rames.

Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan  Budaya KJRI Kota Kinabalu, Konsul Cahyono Rustam menyebutkan bahwa dengan berdirinya CLC Ong Yah Ho maka menambah perluasan akses layanan pendidikan bagi anak-anak TKI di Sabah. CLC ini untuk sementara memiliki murid sebanyak 95 anak dan untuk sementara baru dibagi menjadi 3 kelas saja dalam kategori usia.

Menurut salah seorang guru Indonesia yang bertugas di CLC tersebut, Siti Mutmainah, asal Ngawi, bahwa minat anak-anak TKI untuk belajar cukup tinggi. Pada saat persiapan pembukaan CLC, anak-anak yang mendaftar sebenarnya berjumlah 120 anak tetapi sampai diresmikan hanya ada 95 anak yang aktif. 

Salah satu orang tua siswa, bernama Mandor Abu menyatakan kegembiraannya atas tersedianya sarana pendidikan bagi anak anak mereka di Ladang Sawit Ong Yah Ho. Ia berharap 2 orang anaknya dapat  belajar dengan baik untuk menggapai impian masa depan yang lebih baik.

Pemerintah Indonesia di Sabah melalui Kemdikbud dan Kemlu cq. Perwakilan RI di Kota Kinabalu dan Tawau terus berupaya maksimal agar anak-anak WNI usia belajar di Sabah dapat memperoleh akses layanan pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah. 

Diantaranya melalui pendirian jumlah CLC baru dan mendatangkan guru baru. Pada tingkat pendidikan tinggi, KJRI Kota Kinabalu sejak tahun 2015 telah mendirikan Universitas Terbuka (UT), dimana pada tahap awal membuka layanan pendidikan strata satu (S1) jurusan PGSD dan saat ini memiliki mahasiswa berjumlah 76 orang.

Konjen RI Kota Kinabalu, Akhmad DH. Irfan menyatakan bahwa KJRI KK terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan pendidikan di Sabah dengan mendirikan CLC dimana terdapat anak-anak Indonesia memerlukan sekolah. Tantangannya cukup berat mengingat diperlukan bukan saja sarana dan prasarana sekolah yang cukup tetapi juga pengadaan guru-gurunya. 

 “Pelayanan pendidikan di Sabah memerlukan sebuah terobosan, kreatifitas, dan inovasi, mengingat minimnya sarana prasarana. Selain bangunannya seadanya, terdapat juga kekurangan guru tertutama di ladang di daerah pedalaman yang terpencil, terbatasnya buku panduan serta belum adanya perpustakaan dan laboratorium yang memadai," kata Irfan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement