Senin 24 Oct 2016 12:33 WIB

Transit Oriented Development Sebagai Solusi Masalah Perkotaan

Konsep Transit Oriented Development.
Foto: UMJ
Konsep Transit Oriented Development.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ari Widyati Purwantiasning, arsitek Universitas Muhammadiyah Jakarta

Salah satu masalah perkotaan yang selalu menjadi sorotan tajam adalah kemacetan lalul intas di beberapa kota besar di Indonesia umumnya. Terutama kota Jakarta sebagai kota metropolitan. Masalah kemacetan ini tidak akan dapat tertanggulangi secara maksimal jika perilaku masyarakatnya tidak mendukung usaha pemerintah. Salah satu usaha pemerintah dalam menanggulangi masalah ini adalah dengan digulirkannya beberapa sistem transportasi dalam kota seperti perbaikan sistem transportasi darat yaitu Commuter Line dan Trans Jakarta.

Namun kepedulian tentang hal ini belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat, karena tidak seluruh lapisan masyarakat menggunakan sistem transportasi ini secara optimal. Masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan transportasi kendaraan bermotor baik mobil maupun motor sebagai sarana mobilisasinya. Hal ini tentunya secara tidak langsung tidak memberikan dukungan pemerintah dalam hal pemecahan masalah perkotaan.

Merujuk kondisi tersebut di atas, pemerintah mulai berpikir untuk mencoba mencari alternatif solusi lain sebagai solusi masalah perkotaan. Salah satu konsep yang dapat diadaptasi adalah konsep TOD atau Transit Oriented Development. Konsep TOD ini dianggap konsep yang paling berhasil dalam menanggulangi masalah kemacetan pada perkotaan khususnya kota metropolitan seperti Jakarta.

Banyak negara berkembang yang sudah mengadopsi konsep TOD ini, diantaranya adalah negara tetangga kita Singapura, Malaysia dan Hongkong. Khususnya Singapura yang sangat berhasil dalam mendorong masyarakatnya menggunakan transportasi umum sehingga menggurangi penggunaaan kendaraan bermotor pribadi.

Pada dasarnya konsep TOD adalah suatu konsep dalam mengintegrasikan tiga fungsi utama dalam kehidupan masyarakat yaitu bagaimana menyatukan fungsi dan kegiatan bekerja, berhuni dan berekreasi dalam satu kawasan. Setidaknya dengan menggabungkan tiga fungsi dan kegiatan tersebut dapat mengurangi masalah utama perkotaan yaitu kemacetan secara optimal.

Dengan menerapkan konsep TOD dalam suatu kawasan perkotaan, maka masyarakat yang akan pergi bekerja tidak harus berkendaraan bermotor dari tempat tinggalnya menuju ke tempat kerja, alternatifnya adalah dengan bekerja di dekat tempat tinggal, atau bekerja di tempat yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki, bersepeda ataupun dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi publik. Yang harus dicermati di sini adalah, ketika konsep TOD diterapkan, maka fasilitas transportasi publik harus memadai dan layak digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman dalam menggunakan fasilitas ini.

Dengan penerapan konsep TOD, diharapkan dapat menciptakan kawasan yang terintegrasi dengan karakter khusus yang menyediakan aksesibilitas bagi pejalan kaki, transit bagi transportasi publik, dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan menjadi lebih nyaman, aman, atraktif dan berkelanjutan.  Untuk keberhasilan penerapan konsep TOD ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerinta baik lokal maupun pusat, namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait di dalamnya, dari mulai masyarakat sebagai pengguna, pihak swasta sebagai pengembang, investor maupun otoritas yang berkaitan dengan transportasi publik.

Pada akhirnya, ketika konsep TOD ini berhasil diterapkan dalam suatu kawasan, maka berbagai manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat yaitu diantaranya adalah adanya kemudahan dalam bermobilisasi tanpa menggunakan kendaraan bermotor yang berdampak pada berkurangnya emisi gas beracun sehinga memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang lebih baik. Dengan terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih baik tentunya akan berdampak pada kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan bernilai sehingga dapat disebut sebagai suatu konsep hidup yang berkelanjutan. Bagi pemerintah tentunya hal ini menjadikan suatu investasi yang tinggi bagi kelangsungan hidup masyarakat di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement