Kamis 08 Dec 2011 16:48 WIB

Enggak Sulit Kok Membuat Puisi, Sebab Ada Tekniknya

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif

REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL--Tak sedikit siswa yang mengeluh betapa sulitnya mempelajari bahasa Indonesia, apalagi membuat puisi. Padahal ada teknik untuk mempermudah.

Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia Madrasah Ibtidaiyah Kupang, NTT, Kartini, mengatakan keluhan yang dialami para siswa saat belajar bahasa Indonesia tidak terlepas dari kurangnya guru memperkenalkan alternatif teknik atau trik untuk mempermudah siswa mencerna.

"Dalam puisi misalnya, ada teknik sederhana yang sering kita gunakan namun tidak tahu kalau itu merupakan bagian dari teknik penting dalam membuat puisi," ungkap dia, saat berbicara dalam acara training "Guru Kreatif Pendidikan Berkualitas" di Wisma Syuhada, UIN Syarif Hidayatullah, Tangsel, Kamis (8/12).

Teknik itu, lanjutnya, bernama Arskotip. Teknik ini mengurai kata-kata menjadi susunan huruf yang diurutkan dari atas ke bawah, atau kiri ke kanan. Dari huruf-huruf itu, menjadi awalan kalimat. "Selanjutnya, kita gunakan kata-kata ekstetis dan imajinasi," ungkap dia.

Yang perlu diperhatikan, kata Kartini, tentukan tema sebagai panduan. Dengan tema, siswa menjadi lebih mudah mengembangkan bait-bait puisi tanpa ada kesan "enggak nyambung" dan berputar-putar.

Kedua, lalu perbanyak kosa kata. Dengan kaya kosa kata, siswa dapat memilih kata-kata yang tepat sehingga puisi terlihat kaya dan tidak monoton. Caranya, banyak membaca buku dengan kategori beragam."Jadi, sebenarnya keliru kalau belajar bahasa Indonesia itu membosankan. Kuncinya adalah trik dan teknik yang digunakan," pungkas dia.

Acara training “Guru Kreatif Pendidikan Berkualitas” diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) secara gratis kepada 500 guru honorer se-Jabodetabek. Kegiatan ini adalah yang keempat kali sejak digelar pada 2008.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement