Kamis 07 Oct 2010 08:42 WIB

Kemdiknas Patenkan 65 Hasil Penelitian

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) telah mematenkan 65 hasil penelitian pada tahun 2009, sedangkan tahun 2010 juga ada puluhan hasil penelitian.Hal itu dikemukakan Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) Ditjen Dikti Kemdiknas Prof Suryo Hapsoro setelah membuka Pergelaran Mahasiswa Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (GemasTIK) III di Surabaya, Rabu. "Paten untuk 65 penelitian tahun 2009 itu hingga kini belum keluar, namun sudah masuk dalam 'list patent' sehingga tinggal menunggu saja," katanya didampingi staf khusus Mendiknas, Sukemi.

Ia mengakui ke-65 hasil penelitian tahun 2009 dan puluhan hasil penelitian tahun 2010 yang dipatenkan itu umumnya merupakan hasil penelitian dosen. "Tahun 2009 ada tiga karya penelitian mahasiswa yang diajukan untuk mendapatkan paten, tapi tahun 2010 justru nihil untuk karya penelitian mahasiswa yang dipatenkan," katanya.

Untuk tahun 2011, katanya, pihaknya sudah tidak menunggu keluarnya hasil pengajuan paten ke KemkumHAM, namun pihaknya sudah akan mulai mempromosikan kepada kalangan industri. "Itu karena potensi 'promosi' ke kalangan industri itu ada, misalnya karya penelitian mahasiswa tentang teknologi informasi sudah banyak dilirik industri," katanya.

Contoh lain adalah warna alami dari tanaman untuk tenun di Sulsel juga sudah menjadi 'produksi' UKM di daerah setempat. "Semua itu sudah berjalan tanpa dilaporkan kepada kami, karena itu kami akan menangkap peluang itu dengan konvensi nasional tentang hasil penelitian bersama Kadin pada 20 Oktober mendatang," katanya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan 260 pakar dari berbagai keahlian untuk mengevaluasi hasil penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa dari berbagai universitas. "Yang jelas, kami akan membantu dari dana APBN mulai dari skema penelitian bernilai Rp10 juta hingga Rp1 miliar," katanya.

Namun, pihaknya menyadari dana yang ada tidak mampu menangani semua hasil penelitian, karena itu pihaknya meminta perguruan tinggi juga menggunakan dana PNBP untuk riset. "Untuk mendukung pemanfaatan dana PNBP bagi kepentingan riset itu, kami akan memetakan pusat-pusat keunggulan universitas dan membuat sistem penjaminan mutu penelitian perguruan tinggi (SPMPPT) dengan dukungan BAN," katanya.

Ia menambahkan pihaknya juga memberikan "Anugerah Penemu" yang telah diberikan kepada 21 penemu pada tahun 2009 berupa bantuan dana Rp250 juta kepada setiap penemu. "Ada seorang ibu rumah tangga yang menemukan cara menghilangkan kolesterol pada telur, ada juga penemu dari Sukabumi yang mampu mengupayakan kedelai setinggi 3 meter, dan banyak lagi," katanya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement