Selasa 10 Oct 2017 18:32 WIB

Politeknik Furniture Didirikan di Kawasan Industri Kendal

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Memilih furniture yang tepat
Foto: Boldsky
Memilih furniture yang tepat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Politeknik ini juga dirancang menjadi pusat inovasi teknologi dan pengembangan produk industri furniture dan pengolahan kayu di dalam negeri.

"Politeknik Industri Furniture sebagai salah satu best practice dari pelaksanaan pendidikan vokasi tingkat tinggi yang kami inisiasi melalui konsep link and match antara dunia akademisi dengan industri," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/10).

Sejak awal perencanaan pembangunan politeknik ini dilakukan oleh Kementerian Perindustrian bersama para pelaku industri dan pemangku kepentingan terkait. Politeknik ini dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang diperlukan seperti penyusunan kurikulum dan pemilihan tenaga pengajar.

Haris menambahkan, sistem pembelajaran yang diterapkan di politeknik ini akan terintegrasi antara pendidikan di kampus dengan praktik kerja di industri atau dikenal dengan sebutan dual system. Untuk pengembangan pendidikan vokasi industri berbasis sistem ganda tersebut, Kementerian Perindustrian telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Swiss.

Langkah sinergi yang telah disepakati, antara lain technical assistance dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi, school management, peningkatan kapabilitas SDM manajemen dan tenaga pendidik, serta dukungan penguatan kerja sama politeknik dengan industri.

Pembangunan gedung Politeknik Industri Furniture akan selesai pada 2108. Haris berharap, pembangunan gedung ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kemenperin Mujiyono menyampaikan, program studi yang diterapkan di Politeknik Industri Furniture meliputi Teknik Produksi Furniture, Desain Furniture, dan Manajemen Bisnis Furniture. Menurut Mujiyono, perkuliaham di politeknik tersebut tidak akan dipungut biaya selama lima tahun, bahkan para mahasiswa mendapatkan beasiswa dan ikatan kerja.

Politeknik tersebut dibangun di atas lahan dua hektare dengan luas gedung 4.800 meter persegi yang terdiri dari empat lantai serta dilengkapi beberapa fasilitas penunjang seperti ruang kelas, ruang workshop, showroom, dan laboratorium pengujian.

"Semoga dengan adanya politeknik ini, industri furniture nasional akan lebih berdaya saing di tingkat global sekaligus memperluas pasar ekspor," kata Mujiyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement