REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG -- Pada 9 Februari 2011, tim LP3I Lampung mengadakan audiensi ke kantor Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN.
Dalam pertemuan tersebut, Herman mengaku senang dengan keberadaan LP3I Lampung yang sudah jalan empat tahun sudah 70 persen terserap dunia usaha, sedangkan 7 persen telah membuka usaha sendiri atau entrepreneur. Lainnya melanjutkan studinya, menikah dan proses untuk ditempatkan bekerja. Sedangkan dalam proses penempatan tersebut, terdapat syarat-syarat tertentu seperti IPK minimal 3, single, maximal usia 23 th masuk di LP3I, lulus mentoring agama, attitude yang bagus, administrasi lancar.
Sebagai cabang ke-51 dari 53 cabang di Indonesia. LP3I telah 21 tahun membantu pemerintah dalam mengentaskan pengangguran, serta merambah ke Internasional dengan membuka cabang di Singapura bekerja sama dengan KIM Singapore (Kolej Islam Muhammadiyah), serta siswa dapat melakukan practical work (magang) di Malaysia, Philipina, serta Jepang.
Wali Kota berpesan agar LP3I lebih dikembangkan lagi, sehingga anak-anak muda di Bandar Lampung khususnya dapat di didik oleh LP3I serta terserap oleh dunia Industri, karena LP3I didukung oleh tenaga-tenaga pengajar praktisi yang sudah terjun langsung dengan dunia industri tersebut, serta karena LP3I pelopor “ Link n Match “, dimana mata kuliahnya sesuai dengan dunia Industri, yang dapat diupdate sewaktu-waktu.
Program saat ini, LP3I tidak hanya menyiapkan alumninya yang siap kerja tetapi harus bisa membuat lapangan pekerjaan tersendiri, sehingga menyerap tenaga kerja. Diharapkan program LP3I dapat mendukung program-program pemerintah khusunya di Bandar Lampung. (adv)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
