Kamis 21 Feb 2019 17:00 WIB

Sekolah Beri Sanksi Siswa yang Diduga Dorong Guru

Siswa itu melanggar aturan karena menggunakan HP saat ulangan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
Ujian Nasional
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Yogyakarta, Bujang Sabri mengatakan akan memberikan sanksi kepada siswa kelas X, jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) berinisial OS. Hal itu usai beredarnya video OS yang diduga mendorong gurunya saat berada di dalam kelas. 

Sabri mengatakan, siswa itu melanggar aturan karena menggunakan HP saat ujian. Sementara, guru telah meminta untuk menyimpan HP selama proses ujian berlangsung.

"Yang jelas sanksi tetap ada, karena  anak itu melanggar aturan, menggunakan hp saat ujian. Kan ada tata tertibnya," kata Sabri saat dihubungi Republika, Kamis (21/02).

Oleh karena itu, pihak sekolah akan menjatuhkan sanksi kepada siswa yang bersangkutan. Sanksi yang diberikan tentu berdasarkan tata tertib yang berlaku di SMKN 3 Yogyakarta.

Selain itu, pembinaan juga akan dilakukan. Tidak hanya pembinaan dari pihak sekolah, orang tua yang bersangkutan pun juga diharapkan memberi pembinaan kepada siswa saat berada di lingkungan keluarga. Pihak sekolah pun telah memanggil orang tua siswa tersebut.

"Tetap ada sanksi. Kemudian sikap dia, walaupun itu sebetulnya hanya guyonan (candaan), tapi sikap itu tidak pantas. Tetap akan kita lakukan pembinaan, pembentukan karakterlah," kata Sabri.

Sabri menjelaskan, penggunaan HP di lingkungan sekolah memang diperbolehkan untuk beberapa kegiatan belajar mengajar dan praktik. Sebab, beberapa mata pelajaran memang bersangkutan dengan teknologi, salah satunya menggunakan HP. Namun, ada beberapa kegiatan belajar mengajar dan ulangan yang tidak menggunakan HP. Sehingga, apabila ada siswa yang menggunakan HP, akan dianggap sebagai pelanggaran.

"Secara prinsip tidak melarang (membawa HP ke sekolah). Tapi penggunaannya harus tepat dan benar. Sekolah kita sekolah teknologi, kadang ada pembelajaran harus membuat video dan tidak mungkin semua pegang kamera, bisa kamera HP," ujar Sabri.

 

Kejadian tersebut awalnya dipicu ketika siswa tersebut tidak terima karena HP-nya diambil oleh guru saat akan digelarnya ulangan harian. Oleh karena itu, siswa maju ke depan meminta HPnya untuk dikembalikan. Dalam video yang beredar, siswa terlihat seolah mendorong dan menantang guru dan meminta HP yang diambil untuk dikembalikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement