Senin 11 Feb 2019 17:32 WIB

Disdik Yogyakarta: Seluruh Soal UN SMP Gunakan HOTS

HOTS akan menguji penalaran dan pemahaman siswa atas suatu materi pembelajaran.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Risky Andrianto
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta memberlakukan seluruh soal ujian nasional untuk jenjang SMP tahun ini dengan soal kategori high order thinking skills (HOTS). Jenis soal ini akan menguji penalaran dan pemahaman siswa atas suatu materi pembelajaran.

"Pada tahun lalu, sebenarnya juga sudah menggunakan soal HOTS dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Tahun ini pun diberlakukan hal yang sama," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Dedi Budiono di Yogyakarta, Senin (11/2).

Menurut Dedi, rasio soal HOTS dengan kesulitan paling tinggi diperkirakan mencapai sekitar 20 hingga 30 persen dari total soal yang diujikan. Sisanya memiliki tingkat kesulitan lebih rendah. 

Ia mengatakan, siswa tidak perlu cemas menghadapi soal dengan kategori HOTS. Sebab, siswa sudah dibiasakan mengerjakan soal dengan kategori tersebut melalui tes pendalaman materi yang rutin digelar menjelang ujian nasional.

Selain itu, lanjut Dedi, guru-guru di sekolah juga sudah diminta untuk memberikan soal kategori HOTS ke siswa. "Selain siswa, guru juga dilatih untuk membuat soal HOTS yang lebih mengutamakan penalaran dan pemahaman siswa atas suatu materi pelajaran," katanya.

Siswa, lanjut dia, juga sudah mengetahui kisi-kisi ujian nasional sehingga bisa melakukan persiapan dengan lebih baik. "Soal yang diujikan pasti dibuat mirip dengan kisi-kisi," katanya.

Berdasarkan hasil tes pendalaman materi pertama, Dedi mengatakan, nilai yang diperoleh siswa cukup baik yaitu dengan rata-rata 60 hingga 70. Pada pelaksanaan tes pendalaman materi pertama, belum semua materi pelajaran diberikan kepada siswa.    

"Kami baru saja selesai menggelar tes pendalaman materi kedua. Namun, hasilnya masih dalam proses analisa. Mungkin beberapa hari lagi selesai. Sedangkan tes pendalaman materi ketiga atau terakhir akan digelar Maret," katanya.

Dedi menyebut, pemberian soal kategori HOTS ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan melakukan kolaborasi terhadap seluruh materi pembelajaran yang sudah diberikan. "Dengan soal HOTS, siswa tidak hanya diminta untuk menghafalkan berbagai materi pelajaran. Sekarang, ada perubahan paradigma mengajar sehingga siswa harus mampu melakukan penalaran. Menghubung-hubungkan berbagai materi untuk menyelesaikan permasalahan," katanya.

Ujian nasional tingkat SMP di Kota Yogyakarta akan dilaksanakan dengan sistem berbasis komputer. Ujian digelar pada 22-25 April dengan empat mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Inggris. Seluruh soal dalam bentuk pilihan ganda.

Hasil ujian nasional bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan siswa. Akan tetapi, hasil UN ditujukan sebagai pemetaan pendidikan serta di sebagian daerah digunakan sebagai syarat masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement