Senin 11 Feb 2019 15:23 WIB

Kemendikbud Selenggarakan RNPK

Rembuk berbagi pengalaman dan informasi terkait pengelolaan pendidikan dan kebudayaan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Ketua Steering Committee Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Ananto Kusuma Seta (tengah) memimpin taklimat media persiapan RNPK tahun 2019 di Gedung Kemendikbud, Jumat (8/2).
Foto: dok. Humas Kemendikbud
Ketua Steering Committee Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Ananto Kusuma Seta (tengah) memimpin taklimat media persiapan RNPK tahun 2019 di Gedung Kemendikbud, Jumat (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK). Kegiatan ini diselenggarakan selama empat hari mulai Senin (11/2) hingga Kamis (14/2) di pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud di Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

"Dengan diselenggarakannya RNPK diharapkan dapat membangun sinergi pusat dan daerah serta masyarakat untuk menyukseskan program-program prioritas sebagaimana tertuang dalam Nawa Cita, sekaligus merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan tahun 2020," jelas Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI, Ananto Kusuma Seta, selaku Ketua Steering Committee RNPK tahun 2019, pada acara konferensi pers di kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (8/2).

photo
Jumpa pers Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/2).

Dengan diselenggarakannya RNPK ini, tambah Ananto, dapat berbagi pengalaman dan informasi terkait praktik baik serta permasalahan yang dihadapi dalam mengelola pendidikan dan kebudayaan. Selain itu diharapkan pula ditemukan solusi yang dapat diadopsi oleh pihak-pihak terkait.

"Penyelenggaraan RNPK ini menjadi wadah dan upaya meningkatkan kerja sama berbagai pihak untuk bersama-sama membangun dan memajukan pendidikan dan kebudayaan," kata Ananto.

 

Tahun ini penyelenggaraan RNPK mengangkat tema 'Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan'. Isu-isu strategis yang akan dibahas dalam diskusi kelompok, antara lain adalah penataan dan pengangkatan guru, revitalisasi pendidikan vokasi, meliputi pengembangan sertifikasi kompetensi, dan penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri.

 

RNPK tahun 2019 melibatkan 1.232 peserta yang terdiri dari pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan di pusat maupun di daerah termasuk organisasi sosial dan komunitas pendidikan dan kebudayaan. "Mari kita bersama-sama mendukung dalam menyukseskan pelaksanaan RNPK tahun 2019 untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan," ujar Ananto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement