Senin 12 Nov 2018 15:44 WIB

Pemerintah Ingatkan Siswa Jaga Etika kepada Guru

Pemerintah membenarkan ada kejadian 'bercanda' antara guru dan murid di Kendal.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Seorang guru sedang mengajar.
Seorang guru sedang mengajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau kepada semua siswa untuk selalu menjaga etika dan menjadikan guru sebagai panutan. Karena seorang guru sangat mulia, sehingga tidak layak untuk menjadi bahan candaan.

"Tolong kepada siswa tetap jaga etika. Guru harus menjadi panutan, jadi tolong bercandanya dijaga, jangan berlebihan," kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano usai diskusi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Jakarta, Senin (12/11).

Belum lama ini, viral sebuah video yang merekam seorang guru pria paruh baya menjadi sasaran guyonan murid-muridnya. Setidaknya ada lima orang siswa yang tampak mengarahkan tendangan sambil tertawa ke arah guru tersebut.

Dalam video itu terlihat seorang siswa mendorong kemudian disusul siswa lain. Sang guru terlihat berusaha menghalau murid-muridnya dengan gerakan tendangan dan mengibaskan buku yang dipegangnya.

Mereka tampak terlihat seolah saling tendang bahkan sepatu guru tersebut melayang sebelah. Video berakhir dengan tawa-tawa siswa dan guru mengambil kembali sepatunya yang lepas.

Supriano mengatakan, kejadian tersebut benar adanya dan terjadi di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Kendal. Menurut dia, masalah tersebut kii sudah selesai terlebih sebenarnya apa yang dilakukan oleh para siswa tersebut hanyalah 'bercanda'.

"Sudah diurus sama Pemda, Dinas pendidikan bahkan sekolah, karena itu memang murni bercanda anak-anak. Karena memang gurunya juga humoris sebenarnya," kata Supriano.

Dia juga menyayangkan video yang viral tersebut tidak menyamarkan wajah siswa. Apalagi dengan viral di dunia maya akan banyak komentar negatif bagi siswa tersebut.

Dia menegaskan, bagaimanapun mereka harus dilindungi karena mereka notabene masih anak-anak. Karena itu dia meminta agar masyarakat cerdas menggunakan media sosial dan tidak lagi membagikan video tersebut.

"Tidak boleh merekam-rekam begitu kasihan anak-anaknya yang ada," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement