Jumat 02 Nov 2018 08:48 WIB

Lewat Indonesia ID, Produk Inovasi Indonesia Dipromosikan

49 inventor berangkat ke Jepang dengan membawa 41 produk dari 7 bidang

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Kemenristekdikti
Kemenristekdikti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperluas promosi dan pemasaran produk riset dan inovasi di pasar global, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menggelar Indonesia Innovation Day (Indonesia ID) pada 16-17 Oktober 2018 di Kobe University Jepang. Pada perhelatan akbar ini, produk riset dan inovasi dari Pusat Unggulan Iptek (PUI) pun mampu menarik perhatian para peserta.

Direktur Lembaga Litbang Kemenristekdikti Kemal Prihatman mengatakan IID 2018 di Kobe ini diikuti oleh berbagai institusi litbang PUI. Tercatat 49 inventor berangkat ke Jepang dengan membawa 41 produk dari 7 bidang seperti pangan pertanian, energi, kesehatan, maritim, Teknologi Informasi dan Komunikasi, material maju, dan sosial budaya.

"Melalui Indonesia ID 2018 diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan pihak asing terhadap investasi riset di Indonesia," kata Kemal melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (1/11).

Kemal mengungkapkan, selama rangkaian kegiatan Indonesia ID 2018, telah terjadi penandatanganan 22 buah naskah kerjasama dengan pihak asing. Mulai dari kerjasama bisnis, kerjasama perluasan pasar, kerjasama pengembangan produk, dan kerjasama riset untuk menguatkan keunggulan produk.

Dia optimistis, perhelatan Indonesia ID 2018 tersebut juga telah membuka jalan untuk mengolaborasikan riset maupun industri negara Indonesia di lingkungan internasional. Serta peluang lainnya yang mendukung peningkatan pemanfaatan hasil produk berbasis riset di Indonesia.

"Pelaksanaan Indonesia ID 2018 juga merupakan salah satu agenda kerjasama internasional dengan pihak Jepang dalam memeriahkan Peringatan 60 Tahun," ungkap Kemal.

Menurut dia, terdapat 10 produk inovatif yang dipresentasikan dalam agenda Indonesia ID 2018. Produk tersebut dipilih berdasarkan kriteria keunggulan berbasis akar budaya Indonesia dan mencerminkan produk biodiversitas yang dimiliki Indonesia, di samping kriteria potensi kerjasama yang kuat antara Indonesia dan Jepang.

"Misi khusus yang dibawa dalam agenda ini diharapkan dan dapat memberikan peluang positif kepada perkembangan kelembagaan litbang di Indonesia, baik dalam kapasitas sumber daya, kapasitas riset dan pengembangan, maupun kapasitas disseminasinya," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement