Kamis 01 Nov 2018 12:53 WIB

Vokasi Jadi Fokus Pendidikan Indonesia

Kurikulum 60 persen ditentukan dunia usaha.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)
Foto: www.pnj.ac.id
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NAY PYI TAW -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy mengatakan vokasi telah menjadi salah satu fokus pendidikan Indonesia. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri Pertemuan Menteri Pendidikan ASEAN (ASED) di Nay Pyi Taw, Myanmar, Rabu (31/10).

Muhadjir menjelaskan, saat ini dunia telah memasuki revolusi industri keempat, di mana unsur digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia usaha dan industri. Oleh sebab itu penting bagi Indonesia menyiapkan anak-anak muda, terutama lulusan sekolah lanjut tingkat atas, yang mampu memasuki dunia kerja kompetitif dan sesuai dengan era milenial.

Guna mewujudkan hal tersebut, Muhadjir memperkenalkan demand side, yakni penyusunan kurikulum dan pemberian peran lebih ditekankan kepada calon pengguna, yakni perusahaan atau pelaku usaha lainnya, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. "Karena itu kurikulum 60 persen ditentukan dunia usaha. Kemudian proses belajar mengajar juga lebih banyak praktik di dunia usaha dan dunia industri," katanya.

Dengan demikian, para lulusan sekolah tingkat atas nantinya siap menghadapi dunia pekerjaan di era milenial. Menurut Muhadjir, saat ini rata-rata negara ASEAN telah mengembangkan pendidikan vokasi. "Tapi sepanjang laporan dari beberapa negara (ASEAN), dalam beberapa hal kita memang lebih maju," katanya.

Oleh sebab itu, Myanmar dan Thailand, misalnya, tertarik untuk meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Indonesia. Sebab mereka menilai, apa yang dilakukan Indonesia dapat pula diadopsi dan diterapkan di negaranya. Ketertarikan itu dibuktikan dengan digelarnya pertemuan bilateral antara Indonesia-Myanmar dan Indonesia-Thailand di sela-sela perhelatan ASED.

Muhadjir berpendapat, sistem pendidikan yang kini diterapkan di Indonesia telah sesuai dengan ASEAN Work Plan on Education 2016-2020, di mana pendidikan vokasi tercakup di dalamnya.

Perhelatan ASED telah menjadi kesempatan bagi para menteri pendidikan negara ASEAN untuk saling bertukar pengalaman tentang sistem dan program pendidikan yang sedang dilaksanakan di negara masing-masing. Selain itu ASED juga menjadi momen bagi negara anggota ASEAN untuk saling menjajaki kerja sama di bidang pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement