Ahad 28 Oct 2018 05:40 WIB

SIT Nurul Fikri Gelar Studium Generale

Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan minat baca guru dan murid SIT Nurul Fikri.

SIT Nurul Fikri menggelar kuliah umum yang ditujukan untuk para pegawai dan siswa SIT Nurul Fikri maupun masyarakat umum.
Foto: Dok SIT NF
SIT Nurul Fikri menggelar kuliah umum yang ditujukan untuk para pegawai dan siswa SIT Nurul Fikri maupun masyarakat umum.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri Depok mengadakan Studium Generale (kuliah umum) yang dilaksanakan di  Depok Town Square, Kamis  (25/10). Tema yang diusung adalah  "Bahasa Cermin Budaya Bangsa".

Kegiatan itu dilaksanakan untuk mengakhiri rangkaian akhir acara Bulan Bahasa 2018 SIT Nurul Fikri yang berlangsung  8-25 Oktober 2018. "Bulan Bahasa SIT Nurul Fikri merupakan representasi penghargaan terhadap deklarasi lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia pada 28 Oktober 1928,” kata Direktur Operasional SIT Nurul Fikri, Rahmat S Syehani saat membuka kuliah umum tersebut.

Acara yang dimulai pukul 13.00-17.00 WIB itu mengundang  narasumber Farid Nu'man Hasan dan Sapto Waluyo. Kuliah umum itu  tidak hanya ditujukan ke pegawai dan komite sekolah SIT Nurul Fikri, tapi juga terbuka untuk umum.

Rahmat menjelaskan, kuliah umum itu bertujuan untukmensyiarkan dan mengajak pegawai SIT Nurul Fikri dan masyarakat umum untuk peduli dan terlibat dalam meningkatkan kemampuan membaca. “Terkait upaya untuk membentuk budaya membaca, SIT Nurul Fikri memiliki serangkaian kegiatan rutin seperti reading battle dan kegiatan lainnya,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/10).

Menurut Rahmat, membaca merupakan  komponen dasar pengajar maupun pembelajar. “Bulan Bahasa kali ini agak sedikit spesial terutama untuk guru dan tenaga kependidikan. Mereka dilibatkan mengikuti perlombaan reading battle dengan menggunakan Nurul Fikri Reading System (NFRS),” tuturnya.

Kegiatan lainnya yaitu bersifat selebrasi seperti mengadakan studium generale yang bertujuan untuk menunjukkan dan mensyiarkan sebuah gagasan tentang pentingnya membaca bagi masyarakat Nurul Fikri khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Rahmat berharap ke depannya SIT Nurul Fikri  bisa secara rutin dan berkelanjutan membaca dan mengecek tingkat pemahaman membaca mereka melalui NFRS dan tentu saja diharapkan level membaca mereka meningkat dari level 7 hingga level seterusnya.

Acara tersebut juga diramaikan dengan menampilkan pertunjukan seni dan budaya dari guru dan siswa. Kemeriahan acara juga dipenuhi dengan beberapa stand booth seperti booth PSB (Penerimaan Siswa Baru) SIT Nurul Fikri, NFRS, NF Peduli, NFBS Bogor, dan juga pameran karya siswa. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah pemenang lomba yang sudah digelar selama tiga pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement