Sabtu 13 Oct 2018 00:39 WIB

Kemendikbud Beri Penghargaan Kihajar kepada Kepala Daerah

Penghargaan diberikan kepada lima gubernur, tujuh walikota dan empat bupati.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Teknologi, Informasi dan Komunikasi penting dalam dunia pendidikan. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Seno
Teknologi, Informasi dan Komunikasi penting dalam dunia pendidikan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2018 kepada lima gubernur, tujuh wali kota dan empat bupati, yang berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendidikan di daerahnya masing-masing. Penghargaan tersebut diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, pada Malam Anugerah Kihajar ke-7 tahun 2018, di Jakarta, Jumat (12/10).

Didik mengatakan kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan sulit dihindari. Selain tuntutan kemajuan zaman, juga karena kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau maka TIK merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu.

"Kemendikbud memberikan apresiasi kepada daerah yang sudah berupaya keras dalam memajukan pendidikan dengan mendayagunakan TIK di wilayahnya,” kata dia seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/10) malam.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat bahan belajar berbasis TIK), serta Duta Rumah Belajar.

“Saya mengapresiasi anak-anak yang telah mengikuti kuis Kihajar tahun 2018 ini, juga kepada para guru yang telah mendidik anak-anak serta kepada teman-teman di dinas pendidikan yang telah bekerja keras menyelenggarakan Kuis Kihajar di provinsinya masing-masing,” ujar Didik.

Anugerah Kihajar tahun 2018 mengangkat tema “Pendayagunaan TIK Pendidikan dan Kebudayaan dalam Menyiapkan Generasi Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Dengan tema tersebut diharapkan Anugerah Kihajar dapat menjadi tolok ukur perkembangan TIK untuk pendidikan di Indonesia.

“TIK bisa meningkatkan penyerapan teknologi pada siswa karena mereka akan mudah menyerap ilmu dari tampilan yang lebih beragam. Melalui TIK, kita bisa mendatangkan laboratorium alam ke kelas," katanya.

Pada kesempatan ini, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom), Gogot Suharwoto, menambahkan, Anugerah Kihajar untuk gubernur, bupati atau wali kota diberikan sebagai penghargaan kepada pemerintah daerah. Khususnya mereka yang berprestasi dalam pendayagunaan TIK untuk pendidikan, baik dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan administrasi di sekolah dan lembaga pemerintah yang terkait dengan pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement