Jumat 12 Oct 2018 15:36 WIB

Kemendikbud Beri Penghargaan Kihajar pada Kepala Daerah

Kepala daerah dianggap memajukan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan

Kemendikbud
Kemendikbud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan penghargaan "Anugerah Kita Harus Belajar" (Kihajar) 2018 kepada lima gubernur, tujuh wali kota dan empat bupati, yang berprestasi dalam memajukan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pendidikan di daerahnya masing-masing.

"Kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan sulit dihindari, selain tuntutan kemajuan zaman, juga karena kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, maka TIK merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu," ujar Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi di Jakarta, Jumat (11/10).

Dia menjelaskan pihaknya memberikan apresiasi kepada daerah yang sudah berupaya keras dalam memajukan pendidikan dengan mendayagunakan TIK di wilayahnya. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat bahan belajar berbasis TIK), serta Duta Rumah Belajar.

Anugerah Kihajar tahun 2018 mengangkat tema "Pendayagunaan TIK Pendidikan dan Kebudayaan dalam Menyiapkan Generasi Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0". Dengan tema tersebut diharapkan Anugerah Kihajar dapat menjadi tolok ukur perkembangan TIK untuk pendidikan di Indonesia.

"TIK bisa meningkatkan penyerapan teknologi pada siswa karena mereka akan mudah menyerap ilmu dari tampilan yang lebih beragam. Melalui TIK, kita bisa mendatangkan laboratorium alam ke kelas," tambah Didik.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Gogot Suharwoto menerangkan Anugerah Kihajar untuk gubernur, bupati/wali kota diberikan sebagai penghargaan kepada pemerintah daerah yang berprestasi dalam pendayagunaan TIK untuk pendidikan, baik dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan administrasi di sekolah dan lembaga pemerintah yang terkait dengan pendidikan.

Proses penilaian dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2018 oleh tim juri dari kalangan perguruan tinggi, pakar TIK, komunitas TIK dan kalangan internal Kemendikbud, yaitu Pustekkom. Setelah melalui proses penilaian oleh tim juri, ditetapkan nama penerima anugerah berdasarkan empat kategori yaitu utama, madya, pertama, dan khusus.

Sedangkan, Kuis Kihajar adalah kuis yang diikuti oleh siswa jenjang SD, SMP, SMA dengan memanfaatkan TIK dalam pelaksanaannya. Jumlah peserta Kuis Kihajar dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun ini berjumlah 38.369 orang, diantaranya 29.521 orang melalui kuis harian website, 1.356 orang melalui kuis harian TVE, 4.983 orang melalui seleksi provinsi, dan 2.509 orang melalui seleksi kabupaten dari 34 provinsi di Indonesia. Setelah melalui penyeleksian yang ketat terpilihlah 120 siswa terbaik, selanjutnya diundang ke Jakarta mengikuti Kuis Kihajar tingkat nasional. Pemenang Kuis Kihajar tingkat nasional sekaligus menjadi Duta Kihajar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement