Rabu 10 Oct 2018 20:45 WIB

Menag Pastikan Kegiatan Belajar Mengajar di Palu Berlanjut

Menag belum mengetahui berapa lembaga pendidikan keagamaan yang terdampak

Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Darmawan
Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin akan memastikan kegiatan belajar mengajar keagamaan di Kota Palu dan sekitarnya terus berlanjut. "Ada dua yang kami lakukan. Pertama, kami akan membangun tenda yang sifatnya darurat agar proses belajar mengajar bisa terus berlanjut," kata Menag usai berkunjung ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (10/10).

Upaya yang kedua, lanjut Menteri Agama, adalah dengan menyebarkan para mahasiswa dari perguruan tinggi (PT) keagamaan ke Kota Palu, terutama wilayah yang bangunan lembaga pendidikan keagamaannya mengalami kerusakan.

"Jadi kami punya sejumlah IAIN (Institut Agama Islam Negeri) di Palopo, Makassar, Pare-Pare di sekitar Palu yang itu juga bisa dijadikan tempat belajar. Jadi mereka bisa melanjutkan proses studinya di tempat itu," katanya.

Berkaitan dengan kondisi lembaga pendidikan keagamaan, madrasah-madrasah dan IAIN, termasuk tempat ibadah keagamaan di Palu, Menag belum bisa menjelaskan kondisi, termasuk berapa yang terdampak bencana gempa bumi tersebut.

"Dirjen Pendis (Pendidikan Islam) Kemenag besok akan menuju Palu untuk secara langsung melihat kondisi IAIN Palu. Sebelumnya kami juga mengirim tim khusus minggu lalu untuk melakukan pengamatan yang lebih seksama," katanya.

"Intinya adalah kami akan memberikan perhatian khusus kepada, tidak hanya IAIN Palu, tapi semua lembaga pendidikan keagamaan di sana, karena ada madrasah, ponpes yang juga memerlukan penanganan khusus karena dampak peristiwa gempa dan tsunami," katanya.

Menag juga mengatakan, saat ini kementeriannya sedang melakukan pendataan, inventarisasi dan identifikasi lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang terdampak gempa untuk kemudian dilakukan "recovery".

"Untuk nominal belum bisa kami sebutkan, tapi yang jelas di 2019 kami ingin mengalokasikan anggaran khusus untuk Sulteng guna recovery, rekonstruksi lembaga-lembaga pendidikan, termasuk rumah ibadah, seperti masjid, gereja yang juga perlu penanganan seksama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement