Jumat 10 Aug 2018 21:04 WIB

Komunikasi Anak Perempuan-Ortu Penting Cegah HIV/Aids

FIK UI gelar kegiatan sadar HIV/Aids melalui program Jelita

Aksi peduli HIV/AIDS.
Foto: Antara
Aksi peduli HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menggelar kegiatan Program Jelita sejak Juni hingga akhir Juli lalu. Program Jelita atau Menjadi remaja, putri peduli Terhadap hiv/Aids merupakan Program Upaya Sadar HIV/Aids pada anak jalanan di Sekolah Masjid Terminal Depok. Rangkaian kegiatan tersebut bertempat di Sekolah Menengah pertama (SMP) Masjid Terminal Depok pada siswi kelas VII.

Kegiatan ini merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat UI Peduli berupa Pendidikan Kesehatan HIV/Aids. Ketua Program Pengabdian Masyarakat FIK UI Elly Nurachmah mengatakan kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk membekali remaja putri mengenai pengetahuan akan HIV/Aids. Termasuk komunikasi dengan orang tua sebagai orang terdekat anak remaja, khususnya anak perempuan. 

Adanya komunikasi yang kuat antara orang tua dan remaja mengenai kesehatan reproduksi dapat mencegah hubungan seksual usia dini dan meningkatkan pengetahuan tentang HIV/Aids pada remaja. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2014, jumlah penderita Aids tertinggi di Indonesia berusia 20 hingga 29 tahun. Hal ini berarti mereka terinfeksi HIV saat berusia remaja. 

photo
Narasumber dalam program Pengabdian Masyarakat FIK UI menggelar kegiatan edukasi cegah HIV/Aids di Sekolah Menengah pertama (SMP) Masjid Terminal Depok pada siswi kelas VII.

"Keseluruhan program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja putri tentang HIV/Aids. Serta kesadaran HIV serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan ibu dan remaja, sebagai salah satu upaya menurunkan perilaku seksual dini dan perilaku seksual beresiko," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (9/8).

Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di SMP Masjid Terminal mendapat sambutan yang baik dari Kepala Sekolah SMP Bunda Sridawati. Kegiatan ini meliputi pemberian materi tentang HIV/Aids, termasuk resiko penularan,game/video, role play serta building skill untuk menjadi pribadi yang sehat fisik dan mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement