Selasa 31 Jul 2018 14:44 WIB

Widodomartani Dicanangkan Jadi Desa Mandiri Gemar Membaca

Desa Mandiri Gemar Membaca bisa diwujudkan dengan mendekatkan buku ke masyarakat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Pencanangan Desa Widodomartani sebagai Desa Mandiri Gemar Membaca, Selasa (31/7).  Desa Widodomartani sendiri memiliki perpustakaan di 16 dari 19 padukuhan yang ada.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Pencanangan Desa Widodomartani sebagai Desa Mandiri Gemar Membaca, Selasa (31/7). Desa Widodomartani sendiri memiliki perpustakaan di 16 dari 19 padukuhan yang ada.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Desa Widodomartani di Kecamatan Ngmplek, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, kembali menorehkan prestasi. Usai menjadi juara perpustakaan desa tingkat nasional, Widodomartani kini dicanangkan sebagai Desa Mandiri Gemar Membaca.

Pencanangan dilakukan Bupati Sleman, Sri Purnomo, dengan menandatangani prasasti. Penandatangan disaksikan Kepala Perpustakaan Desa Widodomartani dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Sri Purnomo, memberikan apresiasi kepada semua elemen Widodomartani atas pencanangan ini. Ia berharap, pencanangan dapat menambahkan pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan desa.

"Berharap masyarakat mulai yang kecil sampai yang sepuh terus membaca karena membaca membuka jendela wawasan kita," kata Sri di Balai Desa Widodomartani, Selasa (31/7).

photo
Pencanangan Desa Widodomartani sebagai Desa Mandiri Gemar Membaca, Selasa (31/7). Desa Widodomartani sendiri memiliki perpustakaan di 16 dari 19 padukuhan yang ada.

Ia berpendapat, pencanangan Desa Widodomartani sebagai Desa Mandiri Gemar Membaca akan menjadi pioner bagi desa-desa lain. Sri meyakini, pencanangan ini akan menginspirasi desa-desa lain di Kabupaten Sleman.

Sri mengingatkan, Desa Widodomartani telah meraih juara perpustakaan desa tingkat nasional pada 2016. Karenanya, prestasi itu diharapkan menular ke 15 desa yang kini menjadi Desa Rintisan Gemar Membaca.

Untuk mewujudkan Desa Mandiri Gemar Membaca, ia merasa kesuksesan ada di semua elemen mulai kepala desa, perangkat-perangkat sampai masyarakatnya. Sri menilai, kepedulian jadi kunci utamanya.

"Dengan kepedulian, Insya Allah menjadi dorongan semangat berkembangnya perpustakaan desa, sekaligus mendukung pengelola perpustakaan menjadi lebih kreatif," ujar Sri.

Kepala Perpustakaan Desa Widodomartani, Susilo Widodo mengungkapkan, salah satu cara mewujudkan Desa Mandiri Gemar Membaca dengan mendekatkan buku ke masyarakat. Maka itu, semua padukuhan harus memiliki perpustakaan.

Susilo yang telah pula mengeluarkan buku kiat-kiat mewujudkan Desa Mandir Gemar Membaca, bahkan mengaku telah mendapat apresiasi sejak awal. Baik dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul maupun Perpustakaan Nasional.

"Jadi, perpustakaan yang ada diperbesar, diperbanyak dan dipermegah biar pengunjung nyaman, biar menarik masyarakat," kata Susilo.

Untuk mendukung eksistensi perpustakaan-perpustakaan yang ada di padukuhan, buku-buku yang ada dilakukan sistem sirkulasi. Artinya, koleksi yang ada di perpustakaan desa dapat dibaca di perpustakaan padukuhan.

Ia mengungkapkan, sebanyak 16 dari 19 padukuhan di Desa Widodomartani sudah memiliki perpustakaan. Namun, Susilo memastikan, padukuhan-padukuhan yang belum memiliki perpustakaan dapat pula diberikan sarana perpustakaan.

"Yang belum memiliki perpustakaan dihadirkan perpustakaan keliling," ujar Susilo.

Tapi, ia menegaskan, sejak awal pembangunan perpustakaan ini, tujuannya bukan ingin menjadi juara-juara. Tujuannya, lanjut Susilo, tidak lain demi mencerdaskan masyarakat di Desa Widodomartani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement