Senin 23 Jul 2018 13:28 WIB

KPAI: Anak Laki-Laki Rentan Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual dengan korban anak laki-laki dilakukan di sekolah.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nur Aini
Siswa SD (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Seno S
Siswa SD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, perubahan tren korban kekerasan seksual kepada anak dalam dunia pendidikan. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, menyebut anak laki-laki kini rentan menjadi korban kekerasan seksual.

“Kalau sebelumnya anak perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan seksual, maka tahun 2018 anak laki-laki lebih rentan menjadi korban,” tutur Retno dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (23/7).

Dia mengatakan KPAI mencatat, dari peristiwa kekerasan seksual guru di sebuah SMP di Jakarta memiliki korban 16 siswa, di Kabupaten Tangerang sebanyak 41 siswa, di Kota Surabaya sebanyak 65 siswa, dan di Depok sebanyak 12 siswa. Sementara, siswi perempuan yang menjadi korban, terdapat di salah satu SMP di Jombang, Jawa Timur, yang memiliki korban sebanyak 25 siswi, dan sebuah pesantren di Bandung Barat sebanyak tujuh siswi.

“Data tersebut menunjukkan anak laki-laki lebih banyak menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum guru,” ungkapnya.

Hal itu berarti, kata dia masih banyak kasus kekerasan yang dialami oleh anak di lingkungan pendidikan, seperti kekerasan seksual, fisik ,dan psikis yang dilakukan oleh pendidik, ataupun sesama siswa di sekolah. Retno mendapati, paling banyak laporan kekerasan fisik didapatkan di jenjang SD dan SMA.

“Adapun laporan kekerasan seksual yang dilakukan pendidik terhadap peserta didik terbanyak terjadi di jenjang SD dan SMP,” tuturnya.

Menurutnya, pada awal 2018 lalu, kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak di lingkungan sekolah mengakibatkan puluhan murid menjadi korban. Kasus terbaru, kata dia, adalah kekerasan seksual terhadap 12 anak SD di Depok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement