Rabu 11 Jul 2018 11:53 WIB

FSGI Desak Pemerintah Segera Angkat Guru Honorer

Pemerintah harus mampu memetakan daerah mana yang kekurangan guru

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah guru honorer menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah guru honorer menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak pemerintah segera merealisasikan rencana pengangkatan 100 ribu guru honorer pada tahun 2018 ini. Sebab, masalah kekurangan guru telah menjadi PR lama pemerintah yang masih belum terselesaikan.

"Selama ini tentu kita sangat prihatin terhadap nasib dan kesejahteraan guru honorer. Statusnya sebagai guru honorer, tapi kesejahteraannya "horor"," kata Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim saat dihubungi Republika, Rabu (11/7).

Setelah pengangkatan, Satriwan pun mengingatkan tugas penting lainnya yang mesti dilakukan secara sungguh-sungguh oleh pemerintah yaitu meredistribusi guru. Karena jika redistribusi dijalankan dengan baik, maka pemerataan pengajar di seluruh Indonesia akan bisa terwujud.

"Terpenting juga adalah pemerintah harus mampu memetakan daerah mana yang kekurangan guru ASN, agar setelah diangkat nantinya tidak menumpuk di suatu daerah seperti yang sekarang terjadi," jelas dia.

(Baca: Pengangkatan 100 Ribu Guru Honorer Belum Disepakati)

Sementara itu, Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo memandang bahwa rencana pengangkatan 100 ribu guru honorer kali ini sebagai momentum yang tepat untuk pembenahan kualitas guru. Karena rekruitmen guru yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk menunjang kualitas pendidikan dan peserta didik di masa depan.

"Maka kami berharap banyak kepada pemerintah, agar pada pengangkatan kali ini bisa selektif, transparan, dan adil sehingga bisa menghasilkan guru yang berkualitas," tegas Heru.

Sebelumnya, Wapres RI Jusuf Kalla menegaskan setiap tahunnya pemerintah akan mengangkat guru honorer sebanyak 100 ribu guru. Hal itu dilakukan untuk menutup kekurangan guru karena ada guru yang pensiun.

"Tentang pengangkatan guru, sekali lagi, kami akan mengangkat 100 ribu dan tiap tahun akan mengangkat (guru honorer)," kata JK di Gd PGRI Pusat, Kemarin.

Namun sayangnya hingga saat ini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur masih belum memutuskan formasi penerimaan jumlah guru PNS. Ia menjelaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyampaikan adanya kekurangan guru di berbagai daerah. Karena itu, pengangkatan guru baru menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam penerimaan CPNS nanti. 

"Jadi kita belum memutuskan formasi. Kemendikbud menyampaikan ada kekurangan guru, maka kita prioritaskan pengangkatan guru baru," ujar Asman di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement