Jumat 01 Jun 2018 09:20 WIB

Pemerintah Gandeng Jerman Perkuat Pelatihan Vokasi

Jerman merupakan partner strategis dalam mengembangkan sistem pelatihan vokasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)
Foto: www.pnj.ac.id
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Federal Jerman untuk Indonesia, Michael vorn Ungern Sternberg di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (31/5). Pertemuan ini membuahkan hasil positif. Pemerintah Jerman sepakat untuk mendukung pelatihan vokasi di Indonesia.

"Mudah-mudahan kerja sama ini bisa mendorong peningkatkan pelatihan vokasi di Indonesia," kata Hanif melalui pesan tertulis, Kamis (31/5).

Sementara itu, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono menjelaskan, kerja sama tersebut merupakan bentuk penguatan kerja sama bidang pendidikan dan pelatihan vokasi antara Indonesia dan Jerman yang selama ini telah terjalin dengan baik.

"Prinsipnya untuk meningkatkan kerja sama di bidang vokasi," kata Bambang.

Indonesia dan Jerman memang selama ini telah menjalin berbagai kerja sama, termasuk bidang pendidikan dan pelatihan vokasi. Yang terbaru, Pemerintah Indonesia dan Jerman memiliki kerja sama ESED yang concern pada pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Bambang menjelaskan, Jerman merupakan partner strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan sistem pelatihan vokasi. Karena, Jerman dinilai telah berhasil dalam membangun sistem pelatihan vokasi di negaranya melalui skema investasi SDM.

"Pelatihan kerja di Jerman banyak diinvestasikan oleh swasta. Angkanya mencapai 70-an persen dari total investasi SDM di Jerman," ungkap Bambang.

Untuk itu ia juga berharap, perusahaan/industri swasta di Indonesia dapat meningkatkan perannya dalam investasi SDM. Salah satunya dengan meningkatkan akses dan mutu pelatihan Training Centre (TC) yang dimiliki tiap perusahaan/industri.

"Pemerintah Indonesia berharap pihak swasta di tanah air terlibat aktif sebagaimana keterlibatan aktif pihak swasta di Jerman," ujar Bambang.

Sesditjen Binalattas Kemnaker, Kunjung Masehat memaparkan, peningkatan kerja sama Indonesia dan Jerman dalam bidang pelatihan vokasi ini diantaranya mencakup pembuatan kurikulum pelatihan dan Training of Trainers (ToT).

"Jadi nanti kita akan medatangkan expert dari Jerman ke BLK (Balai Latihan Kerja) kita," papar Kunjung.

Kemnaker sendiri saat ini memiliki 17 BLK yang pengoperasiannya berada di bawah Kemnaker langsung. Dari 17 BLK tersebut, baru 3 BLK yang mendatangkan expert dari Jerman. "Saat ini baru (BBPLK) Serang, Bekasi, dan Bandung. Setelah ini, semua UPTP akan didatangkan expert dari Jerman," terang dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement