Senin 23 Apr 2018 20:28 WIB

FSGI Sayangkan Kendala Server pada Hari Pertama UNBK SMP

Gangguan server pelaksanaan UNBK terjadi di Kemendikbud.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andri Saubani
Seorang guru mengumpulkan siswa peserta Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) - SMP saat terjadi gangguan server di lapangan di SMP 12, Malang, Jawa Timur, Senin (23/4).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang guru mengumpulkan siswa peserta Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) - SMP saat terjadi gangguan server di lapangan di SMP 12, Malang, Jawa Timur, Senin (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menduga, terjadinya kendala server dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP akibat kurang siapnya tim teknis UNBK Pusat. Tidak seharusnya ada maintenance (perawatan) server di saat berlangsungnya ujian.

"Jadi ketika siswa sudah siap berada di ruangan, terjadi kendala teknis yang ternyata karena server pusat katanya maintenance namun sudah menimbulkan kegaduhan bagi para proktor, teknisi, dan pengawas, terutama siswa," kata Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo melalui pesan tertulis, Senin (23/4).

Dia mengatakan, kendala teknis pada pelaksanaan UNBK SMP kali ini sangat disayangkan. Karena, kegaduhan akibat kendala tersebut terjadi di berbagai wilayah, sebut saja di Kabupaten Simeuleu Aceh, Kota Binjai Sumatra Utara, Sulawsi Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat , Rembang jawa Tengah serta beberapa sekolah di DKI Jakarta.

Menurut catatan FSGI, setidaknya ada empat bentuk kendala yang terjadi pada pelaksanaan UNBK SMP. Pertama, Sekolah yang menghidupkan servernya pada saat bersamaan server pusat sedang offline karena maintenance, sehingga server sekolah berstatus offline dan tidak bisa masuk ke laman CBT-Sync untuk melaksanakan Ujian.

"Kedua, ada sekolah yang memulai ujian lebih awal sebelum maintenance sehingga dapat melaksanakan UNBK dengan baik, namun di tengah jalan tiba-tiba server sekolah offline dan membuat proktor panik dan khawatir ujian siswa tidak berjalan, meski sebenarnya ujian tetap bisa dilanjutkan," tambah Heru.

Adapun ketiga, ada beberapa siswa yang terkendala teknis di komputernya, kemudian tidak dapat melanjutkan karena tidak bisa mendapatkan token karena server sedang offline. Hal inilah yang kemudian membuat gaduh karena proktor dan teknisi tidak segera bisa menangani.

Terakhir, Heru melanjutkan, beberapa SMP atau MTS yang berada di wilayah yang belum terjangkau jaringan internet yang bagus, sehingga terkadang koneksi internet terputus saat akan merilis token. Kondisi tersebut diperparah dengan info server pusat yang mengalami gangguan.

Baca: Mendikbud Akui Adanya Kendala Server pada UNBK SMP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement