Selasa 03 Apr 2018 01:31 WIB

UNBK SMK Sukabumi, Jumlah Komputer Terbatas

UNBK tingkat SMK di Kota Sukabumi dibagi dalam tiga sesi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
Teknisi memeriksa peralatan komputer Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sebuah sekolah di Jember, Jawa Timur.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Seno
Teknisi memeriksa peralatan komputer Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sebuah sekolah di Jember, Jawa Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMK di Kota Sukabumi dilakukan dalam tiga sesi. Hal ini dilakukan karena keterbatasan sarana komputer yang ada di lingkungan sekolah.

Selain itu, sejumlah pelajar SMK swasta mengikuti UNBK di SMK negeri karena permasalahan serupa. UNBK pada hari pertama ini dibagi ke dalam tiga sesi atau gelombang, terang Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) UNBK SMK Negeri 2 Kota Sukabumi, Kartiwa kepada wartawan Senin (2/4).

Sesi pertama kata dia dilakukan pada pukul 07.30 - 09.30 WIB, sesei kedua pukul 10.30 - 12.30 WIB, dan sesi ketiga pukul 14.00 - 16.00 WIB. Kebijakan ini, lanjut dia, disebabkan keterbatasan perangkat komputer yang ada di sekolah.

Kartiwa menambahkan, jumlah pelajar yang mengikuti UNBK di SMK 2 Sukabumi mencapai sebanyak 413 orang. Rinciannya sebanyak 369 siswa SMKN 2  Sukabumi dan 44 siswa dari sekolah luar seperti SMK PGRI, SMK IT Madani,  dan SMK Amal Islami.

Menurut Kartiwa, pengawasan pelaksanaan UNBK di sekolahnya diawasi oleh kamera closed circuit television (CCTV). Selain itu para siswa juga diharuskan menyimpan handphone (HP) sebelum masuk ke dalam kelas. Sehingga lanjut dia pelaksanaan UNBK ini diharapkan berjalan dengan lancar dan terhindar dari aksi kecurangan.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam kunjungannya ke Sukabumi Ahad (1/4) mengatakan, persiapan UNBK tingkat SMK di Jabar sudah baik dilakukan. "Persiapan UNBK lancar terutama di kota dan di kabupaten berusaha dilancarkan," imbuh dia

Awalnya ungkap Aher, target SMA/SMK bisa 100 persen menjalankan UNBK. Namun, lanjut dia, bila dalam praktiknya hanya mencapai 90 persen itu pun dinilai sudah cukup bagus. Intinya, kata dia, apabila ada kekurangan harus segera dibenahi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement