Selasa 27 Mar 2018 22:16 WIB

Dugaan Kebocoran Soal USBN, Disdik Jabar Lakukan Evaluasi

Secara prosedur sudah mengikuti pos USBN yang diterbitkan oleh pusat

Rep: djoko suceno/ Red: Esthi Maharani
Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) Disdik Jabar,  Yesa Sarwedi Hami Seno
Foto: Djoko Suceno / Republika
Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) Disdik Jabar, Yesa Sarwedi Hami Seno

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar tengah melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait dugaan kebocoran soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di beberapa sekolah. "Kami sedang mengevaluasi secara menyeluruh mengenai hal ini. Tim yang kami bentuk sedang bekerja melakukan evaluasi," kata Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) Disdik Jabar, Yesa Sarwedi Hami Seno, kepada Republika.co.id Selasa (27/3).

Yesa mengungkapkan, laporan tentang dugaan kebocoran soal USBN sudah diterima Disdik Jabar dari sejumlah pihak. Laporan tersebut, kata dia, menjadi bahan bagi Disdik untuk melakukan evaluasi. "Memang ada permasalahan yang dilaporkan di lapangan (sekolah). Padahal sebelumnya kita sudah menjaga supaya hal ini tidak terjadi. Secara prosedur kita sudah mengikuti pos USBN yang diterbitkan oleh pusat," ujar dia.

Menurut Yesa, pihaknya belum bisa menyampaikan hasil evaluasi tersebut lantaran tim masih bekerja di lapangan. Jika tim sudah selesai mrlakukan evaluasi, imbuh dia, tentunya akan disampaikan kepada pihak terkait dan masyarakat umum." Hasil evaluasinya nanti akan kami sampaikan kalau tim sudah selesai bekerja," kata dia.

Seperti diberitakan, Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung, melaporkan dugaan kebocoran soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) ke Komisi V DPRD Jabar, Senin (26/3). Menurut Ketua FAGI Kota Bandung yang juga Anggota Dewan Pendidikan Jabar, Iwan Hermawan, pihaknya mendapatkan laporan ada soal USBN dan kunci jawaban beredar.

Dari laporan itu, FAGI pun membuat tim investigasi dan masuk ke grup WA dan line yang dibuat untuk mendistribusikan soal dan jawaban tersebut. Ternyata, info tersebut benar dan timnya bisa mendapatkan bukti tersebut. "Hari ini, kami menyampaikan ke Disdik dan Komisi V semua bukti kebocoran soal tersebut," ujar Iwan.

Sekarang, kata Iwan, semua pihak tinggal mencari orang yang menyebarkan soal dan kunci jawaban tersebut. Karena, sudah jelas ada nomor dan orangnya.

"Terakhir kan USBN besok, jadi biarkan tenang dulu. Sambil semua mencari siapa yang meracuni semua siswa tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement