Sabtu 03 Mar 2018 08:30 WIB

Guru Dipukul Orang Tua Murid di Kalbar

Tersangka diduga tidak terima anaknya ditegur oleh korban selaku guru.

Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak
Foto: pixabay
Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK — Lastini (50 tahun), seorang guru di SDN 31 Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, mengalami luka setelah dianiaya orang tua murid pada Kamis (1/3), sekitar pukul 15.45 WIB. Kapolres Sanggau Ajun Komisaris Besar Rachmat Kurniawan melalui Kapolsek Meliau Iptu MR Pardosi menuturkan, tindakan yang dilakukan tersangka Sk terhadap korban terjadi saat memberikan pelajaran ekstrakurikuler di halaman sekolah pada Kamis (3/1).

"Sk (40) merupakan warga Dusun Kedondong, Desa Sungai Mayam, Kecamatan Meliau," kata Pardosi saat dihubungi pada Sabtu (3/3). 

Tersangka Sk, yang diduga tak terima anaknya ditegur korban selaku guru, mendatangi Lastini dengan emosi yang tak terkendali. Tanpa banyak komentar, tersangka diduga langsung menarik kerah baju dan serta merta melayangkan pukulan ke bagian hidung sang guru yang langsung sempoyongan dan hidungnya bersimbah darah. Usai menganiaya korban, tersangka langsung pergi.

Mendapati kejadian itu, warga dan para guru langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Kebun PTPN XIII Gunung Meliau untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan akibat mengalami luka di bagian hidung. "Korban sempat dirawat di rumah sakit PTPN XIII Gunung Meliau. Kan, luka di bagian hidung cukup serius dan mengakibatkan darah banyak keluar dari luka tersebut. Jadi perlu penanganan medis," ujar Pardosi.

Korban kemudian membuat laporan ke Mapolsek Meliau. Atas dugaan tindak penganiayaan tersebut, petugas Polsek Meliau langsung menindaklanjuti dengan mengamankan tersangka Sk, pada Jumat (2/3) dan langsung digelandang ke Mapolsek Meliau.

"Atas dugaan penganiayaan tersebut, tersangka kita amankan. Guna kepentingan penyidikan dan akan diperiksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang telah melakukan tindak pidana," kata Pardosi menegaskan.

Pardosi mengatakan aksi tersangka Sk dipicu karena berlebihan dalam menanggapi pengaduan anaknya yang ditegur oleh sang guru. "Tersangka ini tak bisa mengendalikan emosinya, ketika mendengarkan pengaduan anaknya. Seharusnya, sebagai orang tua dia dengan kepala dingin jika mendapatkan laporan anak. Sebab, kan belum tau benar atau salah laporannya itu," jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Sanggau Ajun Komisaris Muhammad Aminuddin dikonfirmasi juga turut membenarkan kejadian tersebut dan kasusnya tengah ditangani oleh Polsek Meliau. "Ya, benar kejadiannya. Saat ini masih diperiksa dan kasusnya ditangani oleh Polsek Meliau," kata dia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement