Kamis 11 Jan 2018 20:49 WIB

FSGI: Mutu Pendidikan di Indonesia Belum Merata

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Karta Raharja Ucu
Pendidikan/Ilustrasi
Pendidikan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jendral (Sekjen) Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo mengatakan, hal mendasar yang perlu diperhatikan pemerintah dalam memutuskan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) oleh siswa sekolah dasar (SD) adalah ranah pendidikan yang harus dipenuhi siswa SD. Ranah pendidikan itu meliputi kognitif, afektif dan psikomotor.

"Siswa SD utamanya itu mengembangkan aspek sikap seperti, melatih kejujuran, berani, kecerdasan, juga termasuk beribadah, patuh terhadap orang tua, sikap gotong royong dan cinta tanah air," ujar Heru saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (11/1).

Faktor yang mendasar bagi pendidikan di Indonesia mutunya belum merata di berbagai wilayah. Daerah satu dengan yang lain berbeda. Namun, dengan menggunakan kisi-kisi nasional ada kekuatan yang sama.

"Kalau dipaksa, akhirnya menimbulkan kecurangan. Diperoleh dengan nilai tinggi.

Seperti kami temukan, banyak siswa yang nilai tinggi tapi enggak bisa apa-apa," ujarnya.

Menurutnya USBN yang digunakan adalah untuk mengevakuasi ranah kognitif yang sebenarnya tidak menjawab keinginan mendasar bagi perkembangan sikap siswa SD. Dengan begitu, FSGI lebih mengutamakan fokus untuk membina guru agar kompeten bagi para siswa.

Ia berpendapat, bakal sulit ditambahkannya 10 persen soal essai. Sebab, siswa telah terbiasa dengan soal menyilang, tidak dengan soal pemberian jawaban yang menggunakan logika. Untuk itu, para guru hendaknya memberi arahan yang jelas kepada siswa.

"Siswa akan ada kesulitan nantinya karena belum tentu semua siswa dilatih untuk mengerjakan itu, nanti akan menimbulkan jawaban yang asal-asalan atau bisa jadi memungkinkan mereka menyontek," ujarnya. Ia berandai, jika standar pendidikan sudah diperbaiki dan kualitasnya sudah sama dan merata, maka untuk pemetaan USBN pantaslah dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement