Jumat 15 Dec 2017 20:38 WIB

Dispora-Kwarcab Bogor Gelar Orientasi Kepanduan

Suasana pelatihan kepanduan yang diselenggarakan bersama oleh Dispora dan Kwarcab Kabupaten Bogor.
Foto: Dok Dispora Bogor
Suasana pelatihan kepanduan yang diselenggarakan bersama oleh Dispora dan Kwarcab Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pemuda dan  Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan Kwartir Cabang Bogor, menggelar Orientasi Kepanduan Bagi Pemuda Tahun 2017 di Bale Arimbi, Bogor, Jawa Barat, Selasa-Kamis, 12-14 Desember 2017.

Acara tersebut diikuti 58 peserta dari Pembina Gugus Depan (Gudep) di sekolah-sekolah yang sudah terakreditasi Gudep pada 2017 dan yang akan diakreditasi pada 2018.

Selama tiga hari para peserta yang dibagi menjadi enam kelompok dibekali materi outbond, Undang-undang Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Gerakan Pramuka dan Gugus Depan unggulan (hari pertama).

Hari kedua, mereka disuguhkan pemograman Gudep, manajeman modern Gudep, Akreditasi Gudep, komunikasi dan layanan efektif atau protokoler, virtual dan viral dalam gerakan Pramuka, proposal dan tata persuratan gerakan Pramuka, sistem pendataan Gudep, dan simulasi Musyawarah Gudep (Mugus).

 

Hari ketiga diisi dengan rencana tindak lanjut (RTL) masing-masing Gudep dan sosialisasi Satuan Karya (SAKA) Widia Budaya Bakti.

Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Kabupaten Bogor, Enjang Karyono MM, MBA, yang membuka sekaligus menutup kegiatan mengaku sangat senang dengan antusias seluruh peserta dari hari pertama hingga penutupan di hari ketiga.

 

‘’Saya bangga sekali, para perserta menunjukkan kedisiplinan yang luar bisa,’’ tuturnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (15/12).

Enjang menilai yang namanya kegiatan kepramukaan benar-benar memiliki tingkat kedisiplinan yang bisa diandalkan. ‘’Kemudian juga, kepatuhannya bahwa benar-benar kita melaksanakan apa yang diamanatkan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka,’’ katanya.

Ia berharap, mlelalui kegiatan selama  tiga hari tersebut, para peserta bisa menambah pengetahuan dan wawasan di bidang Kepanduan dalam mengelola sistem administrasi Gudep masing-masing. ‘’Akan tetapi lebih dari itu, ada nikmat tersendiri, bertemunya teman-teman semua dari seluruh Kwarran se-Kabupaten Bogor, selain menambah silaturahim, bisa bertukar pikiran,’’ ucapnya.

Karena yang namanya Pramuka, sambung Enjang, adalah lintas batas usia, lintas organisasi. ‘’Tidak ada pembatasan ini Pembina Pramuka di SD, ini Pembina di SMP atau ini Pembina di SMA, karena kita adalah Pembina Pramuka yang sam,” ujarnya.

Ia menambahkan,  “Kita bisa terus berkomunikasi ketika di satu Ranting dengan Ranting yang lain ada perubahan-perubahan ke arah yang lebih maju dan melahirkan inovasi-inovasi yang lebih maju, maka diharapkan Kwartir Ranting bisa tetap berkomunikasi untuk kemajuan kegiatan Pramuka.’’

Dalam kesempatan penutupan kegiatan tersebut, Enjang sekaligus menyosialisasikan Saka Widia Budaya Bakti yang baru satu tahun dibentuk. Ia berharap para peserta bisa menyosialisasikan kepada anggota-anggota Gudep di wilayahnya masing-masing.

‘’Mudah-mudahan mereka bisa tertarik karena di Kabupaten Bogor ini memiliki sumber daya manusia dan budaya yang luar biasa. Seharusnya Saka Widia Budaya Bakti ini bisa lebih maju dibandingkan dengan Saka-Saka yang lain. Saya mohon dukungan dan partisipasi aktif dari para Pembina Pramuka mari kita sama-sama membesarkan Kepanduan Kabupaten Bogor tidak hanya slogan tapi benar-benar bahwa melalui Kepramukaan di berbagai tingkatan,’’ tandasnya.

Semua peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan kepanduan tersebut merasakan sekali manfaatnya. Titip Barkah (31 tahun), misalnya, utusan dari Kwarran Leuwiliang yang juga menjadi Pembina Gudep di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, mengaku bersyukur bisa mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.

‘’Alhamdulillah kegiatan ini sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dan pembekalan kepada Gugus Depan dari masing-masing Kwartir Ranting se – Kabupaten Bogor untuk tertib administrasi guna mempersiapkan akreditasi Gudep,’’ jelasnya.

Ia yang datang bersama Siti Nurul Risma dari Ummul Quro Al-Islami dan Ina dari SD Negeri Karehkel, menambahkan, rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pembinaan kepada Gudep di bawah binaan Kwarran Leuwiliang untuk mempersiapkan diri menjadi Gudep terakreditasi pada 2018.

‘’Bagi yang belum, adapun yang sudah akreditasi tinggal melengkapi kekurangan-kekurangan instrumen akreditasi,’’ ujar Titip yang sudah tujuh tahun menjadi Pembina Penegak di lembaga pendidikan tempatnya mengabdi.

Hal yang sama dirasakan Indri dari Gudep SMA Cibungbulang. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus dan menambah wawasan bagi para pembina dalam upaya peningkatan kualitas di Gudep masing-masing.

‘’Kita memang harus selalu menyamakan persepsi. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah Kwarran di Kabupaten Bogor. Ternyata pekerjaan rumah sebagai Pembina di lapangan masih banyak yang belum terselesaikan. Kegiatan ini bisa menjadi motivasi diri untuk selalu mau bebenah,’’ paparnya.

 

Indri berharap mudah-mudahan kegiatan semacam ini diagendakan secara rutin setiap tahun. ‘’Kegiatan ini sangat penting untuk membenahi sistem administrasi Gudep bukan hanya untuk menghabiskan anggaran atau apapun-lah namanya,’’ tegasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement